FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TIDUR
Terdapat beberapa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tidur. Pemenuhan
kebutuhan istirahat dan tidur etiap orang berbeda-beda. Ada yang kebutuhannya
terpenuhi dengan baik, ada pula yang mengalami gangguan. Seseorang bisa tidur
ataupun tidak dipengaruhi oleh beberapa
faktor, diantaranya status
kesehatan, lingkungan, stresspsikologis, diet, gaya hidup, dan
obat-obatan. Sakit dapat mempengaruhi kebutuhan tidur seseorang, namun banyak
juga keadaan sakit menjadikan pasien kurang tidur. Selain itu keadaan
lingkungan yang aman dan nyaman dapat mempercepat terjadinya proses tidur. Kondisi
cemas seseorang dapat meningkatkan saraf parasimpatis sehingga mengganggu
tidurnya.
Terpenuhinya kebutuhan nutrisi dapat juga mempercepat proses tidur, protein
yang tinggi mengandung tryptophan yang merupakan asam amino dari protein. Ada
juga obat-obatan yang mempengaruhi proses tidur, misalnya golongan diuretic
menyebabkan insomnia, dan antidepressant dapat menekan REM (Asmadi, 2008).
Perlu disadari bahwa hidup dengan DM dapat memberikan beban psikososial
bagi penderita maupun anggota keluarganya. Respons emosional negatif terhadap
diagnosis bahwa seseorang mengidap penyakit ini dapat berupa penolakan atau
tidak mau mengakui kenyataan, cemas, marah, merasa berdosa, dan depresi.
Respons emosional negative tersebut dapat menghambat upaya penurunan glukosa
darah (Djokomoeljanto, 2007).
Tidur yang cukup merupakan kunci untuk merasa nyaman dan bahagia.
Sebaliknya, kurang tidur mengakibatkan kelelahan dan mudah marah. Sama eratnya
hubungan antara stress dan makan, stress dan tidur juga tak terpisahkan.
Manakala stress mendera, salah satu bentuk gangguan tidur akan muncul (Khavari,
2006).
Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi tidur:
Penyakit
Seseorang yang mengalami sakit memerlukan waktu tidur lebih banyak dari
normal. Namun demikian, keadaan sakit menjadikan pasien kurang tidur atau tidak
dapat tidur. Misalnya pada pasien dengan gangguan pernafasan seperti asma,
bronkitis, penyakit kardiovaskuler, dan penyakit persarafan.
Lingkungan
Pasien yang biasa tidur pada lingkungan yang tenang dan nyaman, kemudian
terjadi perubahan suasana seperti gaduh maka akan menghambat tidurnya.
Motivasi
Motivasi dapat memengaruhi tidur dan dapat menimbulkan keinginan untuk
tetap bangun dan waspada menahan kantuk.
Kelelahan
Apabila mengalami kelelahan dapat memperpedek periode pertama dari tahap
REM.
Kecemasan
Pada keadaan cemas seseorang mungkin meningkatkan saraf simpatis sehingga
mengganggu tidurnya.
Alkohol
Alkohol menekan REM secara normal, seseorang yang tahan minum alcohol
dapat mengakibatkan insomnia dan lekas marah.
Obat-obatan
Beberapa jenis obat yang dapat menimbulkan gangguan tidur antara lain:
- Diuretik: menyebabkan insomnia
- Anti depresan: supresi REM
- Kafein: meningkatkan saraf simpatis
- Beta bloker: menimbulkan insomnia
- Narkotika: mensuspensi REM