STRUKTUR ANATOMI LABA-LABA
Struktur Anatomi Laba-laba terdiri dari beberapa organ penting. Di daerah
sefalotorak terdapat khelisera, pedipalpi, mata dan tungkai Khelisera merupakan
sepasang organ yang digunakan untuk menaklukkan mangsa atau menggigit sebagi
bentuk pertahanan kalau terancam. Pada beberapa kelompok laba-laba alat ini
digunakan sebagai alat menggali (pada kelompok laba-laba penjerat), untuk
mengangkut mangsa dan membawa kantung telur pada beberapa laba-laba lainnya.
Setiap khelisera terdiri atas bagian dasar yang kuat (paturon) dan bagian
gigi taring yang dapat bergerak (fang). Fang ini terletak di dalam celah dan
akan bergerak saat berfungsi. Di dekat bagian ujung setiap fang terdapat lubang
halus tempat keluarnya venom, yang berasal dari kelenjar venom di bagian dasar
kelisera. Mulut laba-laba terletak tepat di belakang kelisera. Sebagian besar
laba-laba mempunyai 8 mata terletak di bagian depan sefalotoraks (Anonim,
2011).
Pada bagian abdomen (opistosoma) laba-laba terdiri dari mesosoma dan metasoma.
Pada bagian posterior abdomen terdapat spineret yang merupakan organ berbentuk
kerucut dan dapat berputar bebas. Didalam spineret terdapat banyak spigot yang
merupakan lubang pengeluaran kelenjar benang halus atau kelenjar benang
abdomen. Kelenjar benang halus mensekresikan cairan yang mengandung protein
elastik. Protein elastik tersebut akan mengeras di udara membentuk benang halus
yang digunakan untuk menjebak mangsa.
Laba-laba bernapas dengan paru-paru buku atau trakea. Paru-paru buku adalah
organ respirasi berlapis banyak seperti buku dan terletak pada bagian abdomen.
Ekskresi laba-laba dilakukan dengan tubula (tunggal = tubulus) Malpighi. Tubula
Malpighi merupakan tabung kecil panjang dan buntu dan organ ini terletak di
dalam hemosol yang bermuara ke dalam usus.
Selain Tubula Malpighi, ekskresi lainnya dilakukan dengan kelenjar
koksal. Kelenjar koksal merupakan kelenjar ekskretori buntu yang bermuara pada
daerah koksa (segmen pada kaki insecta) (Anonim, 2008).