INTEGRASI SIX SIGMA DAN FMEA UNTUK PERBAIKAN KUALITAS PROSES PRODUKSI SEPATU

Abstract: Perusahaan X adalah perusahaan  yang bergerak dibidang pembuataan sepatu untuk pria dan wanita. Hasil bulan Juni  terdapat 13,2 % produk yang cacat. Penelitian bertujuan untuk mengimplementasikan Six Sigma untuk menganalisa penyebab terjadinya cacat dan memberikan solusi terbaik. Pada tahap Define diketahui bahwa lem kurang rekat pada bagian alas merupakan cacat terbanyak yang ditemui, sehingga masalah ini menjadi prioritas utama untuk diselesaikan. Pada tahap Measure diketahui 2 karakteristik kualitas kunci (CTQ) yang didapatkan untuk cacat lem kurang rekat pada bagian alas yaitu penggunaan lem yang sedikit dan kurang merata pada bagian alas, dan waktu pengepressan pada bagian alas sepatu. Perhitungan nilai DPMO didapatkan sebesar 66037, 74. Analisa menggunakan FMEA dilakukan pada tahap Analyze. Dari hasil analisa, diketahui bahwa resiko kegagalan terbesar terjadi pada stasiun pengeleman. Tahap Improve memberikan penjelasan mengenai poin-poin yang akan dimasukkan dalam instruksi kerja. Pada tahap Control didapatkan suatu instruksi kerja stasiun pengeleman. Dengan adanya suatu instruksi kerja yang jelas pada stasiun pengeleman dan stasiun pengepressan, diharapkan cacat lem kurang rekat pada bagian alas sepatu dapat diminimalisasi atau bahkan dihilangkan. Dengan demikian kualitas sepatu yang dihasilkan dapat ditingkatkan.
Kata kunci:  Six Sigma, FMEA, Industri Sepatu
Penulis: Noviyarsi ., Yesmizarti Muchtiar, Lisa Meirita
Kode Jurnal: jptindustridd130542

Artikel Terkait :