Jamur Beracun
Diantara
sekian banyak jenis jamur yang tumbuh liar pada musim hujan orang sering sulit
membedakan antara jamur yang dapat di konsumsi dan jamur yang tidak dapat di
konsumsi (jamur beracun). Ada beberapa cara yang dapat di lakukan oleh
masyarakat awam untuk membedakan jamur
beracun dengan jamur yang tidak beracun,
umumnya jamur beracun mempunyai warna
yang mencolok seperti warna merah darah,
hitam legam, biru tua, ataupun warna–warna yang mencolok lainya. Jamur beracun
biasanya menghasilkan bau yang menusuk hidung, selubung universal yang
membentuk cincin dan selubung universal yang membentuk cawan (volva). Gejala
yang biasanya muncul apabila seseorang mengalami keracunan jamur biasanya
mual–mual, muntah, kepala pusing, bahkan akibat yang paling fatal adalah
kematian (Suriawiria, 1986).
Uji perak
(silver test) merupakan uji yang tidak menjamin kebenarannya. Berdasarkan uji
tersebut, jamur beracun bila dimasak bersama dengan sendok yang terbuat dari
perak akan mengubah warna perak menjadi kehitaman, namun uji ii tidak berlaku
bagi Amanita phalloidies karena sendok perak tidak akan berubah warna saat
dimasak bersama. Padahal orang yang memakan jamur ini walaupun hanya sesendok
saja sudah dapat membahayakan tubuhnya.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan
untuk membantu mengatasi keracunan
akibat jamur beracun antara lain sebagai berikut:
- Hindari pengumpulan jamur yag berada dalam stadia kancing (button) karena pada stadia ersebut sulit membedakan jenis yang satu dengan yang lainnya.
- Hindari jamur yang tumbuh pada kotoran binatang dan yang bilahnya berwarna cokelat atau kehitaman.
- Selalu mulai dengan mencicipi sepotong kecil jamur walaupun telah diketahui jamur tersebut dapt dimakan.
- Hindari memakan jamur yang bila dipotong mengeluarkan cairan yang berwarna putih susu.
- Walaupun tidak selalu, hindari jamur yang berbau tidak enak.
- Jangan memakan jamur yag sudah dalam stadia sangat lanjut atau hampir busuk walaupun diketahui jamur tersebut dapat dimakan.
- Penampilan dan bau bukan petunjuk untuk mengetahui jamur tersebut dapat dimakan atau tidak.
- Jamur yang menampakkan bekas gigitan kelinci atau binatang lain bukan jaminan bahwa jamur tersebut tidak beracun.
- Pangan memakan jamur yang belum dimasak.