Jenis-Jenis Manga
- Manga yang khusus ditujukan untuk anak-anak disebut kodomo (untuk anak- anak).
- Manga yang khusus ditujukan untuk (wanita) dewasa disebut josei (atau redikomi, wanita)
- Manga yang khusus untuk dewasa disebut seinen (pria)
- Manga yang khusus ditujukan untuk perempuan disebut shoojo(remaja perempuan)
- Manga yang khusus ditujukan untuk laki-laki disebut shoonen (remaja laki- laki)
Banyak dari
jenis-jenis ini juga berlaku untuk anime dan permainan komputer Jepang. Dari
berbagai jenis manga diatas, yang banyak beredar di Indonesia adalah Shoojo dan
Shoonen.
Shoojo
atau shoujo adalah genre dari komik/manga yang bertema atau ditujukan pada
pembaca perempuan remaja. Genre ini mencakup tema yang luas seperti shoonen,
hanya saja lebih mengarah ke perasaan dan drama antar karakternya bila
dibandingkan dengan manga shoonen yang keras dan penuh aksi. Rata-rata shoojo
bertemakan romance, balet maupun ice skating.
Sejarah
shoonen dimulai pada masa awal era Showa sekitar tahun 1950. Machiko Hasegawa
dengan Nakayoshi Tencho misalnya atau Princess Knight karya Osamu Tezuka adalah
pionir-pionir genre ini. Pada perkembangannya beberapa manga-ka (sebutan untuk
creator manga) mulai memasukkan unsure shonen-ai kedalam karyanya.
Shoonen
(bahasa Jepang : diucapkan shounen) adalah sebutan untuk ragam manga atau anime
khusus bagi remaja laki-laki. Manga atau anime yang beragam shoonen biasanya
berseri dan memiliki penggemar cukup banyak.
Manga
atau anime shoonen memiliki beberapa ciri khas. Pertama adalah pada plot
ceritanya biasanya sarat dengan tema kepahlawanan atau aksi. Ada juga yang
bertemakan komedi percintaan yang menampilkan tokoh lelaki culun yang
dikelilingi gadis-gadis cantik dengan karakter yang hampir sama dengan manga
atau anime lain. Kedua, manga ini biasanya menyediakan layanan bagi para
penggemar, maksudnya ada plot tertentiu yang dibuat berdasarkan masukan para
penggemar.
Contohnya
adalah pada manga Samurai Deeper Kyo yang hampir semua tokohnya memaki baju
yang sangat ketat. Bahkan dalam manga atau anime shoonen yang bertema komedi
percintaan hal-hal seperti itu sudah dianggap sebagai kewajiban. Love Hina
contohnya, selalu saja ada adegan tokoh utama pria yang mengintip tersasar ke
onsen (pemandian air panas) khusus wanita atau ada adegan dimana tokoh
wanitanya sedang bercengkrama sembari mandi air panas.
Manga
atau anime shoonen sangat berpengaruh pada kultur masyarakat Indonesia. Dulu
ketika Dragon Ball pertama kali mengudara, para remaja sampai anak kecil
seperti tidak mau ketinggalan untuk menontonnya. Gaya gambar komikus Indonesia
yang beragam shoonenjuga banyak dipengaruhi oleh mangaka asal Jepang.
Penerbit
komik di Indonesia sepertinya sangat diuntungkan dengan keadaan ini sehingga
kebanyakan komik yang beredar di Indonesia bergenre shoonen, sebut saja Naruto,
One Piece, dan Dragon Ball.
Di
jepang, manga beragam shoonen biasanya disisipkan dalam majalah komik. Majalah
tersebut biasanya dwi mingguan. Sekali terbit, satu judul biasanya berisi 30-40
halaman. Di Jepang, penggemar ragam ini sangat banyak, sebut saja penggemar
Dragon Ball dan One piece, banyaknya animo penggemar judul tertentu bias
dilihat dari hasil penjualan hiasan khas (merchandise) maupun komiknya.