Enzim Termostabil
Istilah enzim termostabil dapat didefinisikan
dalam sejumlah arti dan bersifat relatif. Definisi termostabil umumnya
dihubungkan dengan sifat alami dari enzim dan sumber penghasil enzim. Enzim
termostabil sering dikenal dengan sebutan termozim merupakan enzim yang
dihasilkan oleh mikroorganisme termofilik. Enzim ini tidak mengalami denaturasi
akibat naiknya suhu lingkungan dan menunjukkan aktivitas optimum pada suhu
tinggi (6-120oC).
Enzim termostabil biasanya digunakan untuk
meneliti beberapa hal, seperti evolusi enzim, mekanisme molekuler, termostabil
protein dan batas suhu maksimum. Enzim termostabil secara struktur maupun
fungsi memiliki keunikan tersendiri, berbeda dengan enzim yang berasal dari
bakteri mesofilik. Hal ini diakibatkan karena enzim ini menunjukkan ketahanan
terhadap suhu tinggi yang sangat baik (Ngurah Putu Wiryawan, 2011).
Enzim termostabil memiliki mekanisme
katalitik yang sama dengan enzim mesofilik. Namun, sifat ketahanannya terhadap
suhu menyebabkan enzim termostabil memiliki nilai komersial yang sangat besar.
Penggunaannya dalam bidang industri umumnya digunakan dalam industri tekstil,
farmasi dan industri makanan (Ngurah Putu Wiryawan, 2011).
Enzim termostabil memiliki beberapa nilai
ekonomis, diantaranya adalah:
- Stabil selama penyimpanan yang akan mengurangi biaya produksi
- Reaksi berlangsung pada suhu tinggi sehingga akan mengurangi kontaminasi oleh bakteri mesofilik
- Lebih tahan terhadap pelarut, detergen, dan senyawa denaturan
- Pada suhu tinggi proses fermentasi akan lebih cepat karena reaksi enzim akan meningkat sampai pada rentangan suhu tertentu.
- Pemisahan produk yang mudah menguap akan lebih cepat
Pemakaian enzim termostabil disamping tahan
terhadap denaturasi panas, juga dapat meminimalkan risiko kontaminan dan dapat
menggeser reaksi kearah pembentukan produk. Penggunaan enzim termostabil dalam bioteknologi
telah dapat menurunkan biaya operasi, disamping dapat meningkatkan kecepatan
reaksi-reaksi biokimianya (Ngurah Putu Wiryawan, 2011).
Mikroorganisme termofilik dapat diisolasi
dari berbagai sumber, termasuk sumber air panas baik terdapat di darat maupun
di laut, tanah yang selalu terkena sinar matahari, bahan yang mengalami
fermentasi seperti kompos dan instalasi air panas. Bakteri termofilik merupakan
bakteri dengan kemampuan bertahan hidup pada kondisi panas sampai ekstrim
panas, pada beberapa literatur bahkan disebutkan ada yang mampu bertahan hidup
pada suhu 250oC (Vieille & Zeikus, 2001).