Etiologi Gastroenteritis
Ada beberapa
etiologi gastroenteritis. Penyebab gastroenteritis diantaranya adalah sebagai
berikut:
Makanan dan Minuman
- Kekurangan zat gizi; kelaparan (perut kosong) apalagi bila perut kosong dalam waktu yang cukup lama, kemudian diisi dengan makanan dan minuman dalam jumlah banyak pada waktu yang bersamaan, terutama makanan yang berlemak, terlalu manis, banyak serat atau dapat juga karena kekurangan zat putih telur.
- Tidak tahan terhadap makanan tertentu (Protein, Hidrat Arang, Lemak) yang dapat menimbulkan alergi.
- Keracunan makanan
Infeksi atau Investasi Parasit Bakteri, virus, dan
parasit yang sering ditemukan:
- Vibrio cholerae, E. coli, Salmonella, Shigella, Compylobacter, Aeromonas.
- Enterovirus (Echo, Coxsakie, Poliomyelitis), Adenovius, Rotavirus, Astovirus.
- Beberapa cacing antara lain: Ascaris, Trichurius, Oxyuris, Strongyloides, Protozoa seperti Entamoeba histolytica, Giardia lamblia, Tricomonas hominis.
Gastroenteritis yang disebabkan oleh virus
berlangsung selama satu sampai dua hari. Sementara itu, gastroenteritis yang
disebabkan oleh bakteri berlangsung dalam periode yang lebih lama.
Jamur (Candida albicans).
Ada beberapa jenis jamur yang dapat menyebabkan
gastroenteritis.
Infeksi diluar saluran pencernaan
Infeksi diluar saluran pencernaan yang dapat
menyebabkan Gastroenteritis adalah Encephalitis (radang otak), OMA (Ortitis
Media Akut radang dikuping),
Tonsilofaringitis (radang pada leher tonsil), Bronchopeneumonia (radang paru).
Perubahan udara
Perubahan udara sering menyebabkan seseorang
merasakan tidak enak dibagian perut, kembung, diare dan mengakibatkan rasa
lemas, oleh karena cairan tubuh yang terkuras habis.
Faktor Lingkungan
Kebersihan lingkungan tidak dapat diabaikan. Pada
musim penghujan, dimana air membawa sampah dan kotoran lainnya, dan juga pada
waktu kemarau dimana lalat tidak dapat
dihindari apalagi disertai tiupan angin yang cukup besar, sehingga penularan
lebih mudah terjadi. Persediaan air
bersih kurang sehingga terpaksa menggunakan air seadanya, dan terkadang lupa
cuci tangan sebelum dan sesudah makan.
Akibat
Yang Dapat Terjadi
Radang pada saluran
cerna dapat menyebabkan peningkatan suhu tubuh, diare dengan berbagai macam
komplikasi yaitu dehidrasi, baik ringan, sedang atau berat. Selain itu diare
juga menyebabkan berkurangnya cairan tubuh (Hipovolemik), kadar Natrium menurun
(Hiponatremia), dan kadar gula dalam tubuh turun (Hipoglikemik), sebagai
akibatnya tubuh akan bertambah lemas dan
tidak bertenaga yang dilanjutkan dengan penurunan kesadaran, bahkan
dapat sampai kematian. Kondisi seperti ini akan semakin cepat apabila diare
disertai dengan muntah-muntah, yang artinya pengeluaran cairan tidak disertai
dengan masukkan cairan sama sekali.
Pada keadaan
tertentu, infeksi akibat parasit juga dapat menyebabkan perdarahan. Kuman mengeluarkan racun
diaregenik yang menyebabkan hipersekresi
(peningkatan volume buangan) sehingga cairan menjadi encer, terkadang
mengandung darah dan lendir.
Faktor
Infeksi Gastroenteritis
Infeksi internal,
yaitu saluran pencernaan yang merupakan penyebab utama diare. Pada saat ini
telah dapat diidentifikasi tidak kurang dari 25 jenis mikroorganisme yang dapat
menyebabkan diare pada anak dan bayi. Penyebab
itu dapat digolongkan lagi kedalam penyakit yang ditimbulkan adanya virus, bakteri,
dan parasit usus.
Penyebab utama oleh
virus yang terutama ialah rotavirus (40-60%) sedangkan virus lainnya ialah
virus Norwalk, astrovirus, calcivirus, coronavirus, minirotavirus dan virus
bulat kecil. Bakteri-bakteri yang dapat menyebabkan penyakit itu adalah
Aeromonas hidrophilia, Bacillus cereus, Campylobacter jejuni, Clostridium
defficile, Clostridium perfringens, E,
coli, Plesiomonas, Shigelloides, Salmonella spp, Staphylococcus aureus, Vibrio
cholerae, dan Versinia enterocolitica.
Sedangkan penyebab
gastroenteritis (diare akut) oleh parasit adalah balantidium coli, Capillaria
philippinensis, cryptosporidium, Entamoeba histolitica, Giardia lamblia,
Isospora billi, Fasiolapsis buski, Sarcocystis suihominis, Strongiloides
stercoralis, dan Trichuris trichuria.
Bakteri penyebab
gastroenteritis (diare akut) dibagi dalam dua golongan besar, ialah bakteri non
invasive dan bakteri invasive, yang termauk dalam golongan bakteri non invasive
adalah : Vibrio cholera, E. coli pathogen (EPEC,ETEC,EIEC). Sedangkan golongan
bakteri invasif adalah Salmonella spp, Shigella spp, E. coli infasif (EIEC), E.
coli hemorrhagic (EHEC) dan camphylobcter. Diare karena bakteri invasive dan
non invasif terjadi melalui suatu mekanisme yang berhubungan dengan pengaturan
transport ion di dalam sel-sel usus berikut ini : cAMP (cyclic adenosine
monophospate), cGMP (cyclic guaniosin monophospate), Ca-dependent dan
pengaturan ulang sitoskeleton.
Infeksi parenteral,
yaitu infeksi di bagian tubuh lain di luar alat pencernaan seperti : otitis
media akut tonsilopharingitis, dan sebagainya.