Faktor-faktor yang Mempengaruhi Gaya Hidup
Banyak
faktor-faktor yang mempengaruhi gaya hidup. Menurut pendapat Amstrong (dalam
Nugraheni, 2003) gaya hidup seseorang dapat
dilihat dari perilaku
yang dilakukan oleh individu seperti
kegiatan–kegiatan untuk
mendapatkan atau mempergunakan
barang-barang dan jasa,
termasuk didalamnya proses pengambilan
keputusan pada penentuan
kegiatan–kegiatan tersebut. Lebih lanjut Amstrong (dalam Nugraheni,
2003) menyatakan bahwa faktor faktor
yang mempengaruhi gaya
hidup seseorang ada 2 faktor
yaitu faktor yang berasal
dari dalam diri
individu (internal) dan
faktor yang berasal
dari luar (eksternal).
Faktor Internal
Faktor internal yang mempengaruhi gaya hidup
yaitu sikap, pengalaman,
dan pengamatan, kepribadian, konsep diri,
motif, dan persepsi
(Nugraheni, 2003) dengan
penjelasannya sebagai berikut:
Sikap
Sikap berarti
suatu keadaan jiwa
dan keadaan pikir
yang dipersiapkan untuk memberikan tanggapan
terhadap suatu objek
yang diorganisasi melalui pengalaman dan
mempengaruhi secara langsung
pada perilaku. Keadaan
jiwa tersebut sangat dipengaruhi
oleh tradisi, keb iasaan,
kebudayaan dan lingkungan sosialnya.
Pengalaman dan
pengamatan
Pengalaman dapat
mempengaruhi pengamatan sosial
dalam tingkah laku, pengalaman dapat
diperoleh dari semua
tindakannya dimasa lalu
dan dapat dipelajari, melalui
belajar orang akan
dapat memperoleh pengalaman.
Hasil dari pengalaman sosial akan
dapat membentuk pandangan terhadap suatu objek.
Kepribadian
Kepribadian adalah
konfigurasi karakteristik individu
dan cara berperilaku
yang menentukan perbedaan perilaku dari setiap individu.
Konsep diri
Faktor lain yang
menentukan kepribadian individu adalah konsep diri. Konsep diri sudah menjadi
pendekatan yang dikenal
amat luas untuk
menggambarkan hubungan antara konsep diri konsumen dengan image merek.
Bagaimana individu memandang dirinya akan mempengaruhi minat terhadap suatu
objek. Konsep diri sebagai inti dari
pola kepribadian akan
menentukan perilaku individu
dalam menghadapi
permasalahan hidupnya, karena
konsep diri merupakan frame of reference yang menjadi awal perilaku.
Motif
Perilaku individu muncul
karena adanya motif kebutuhan untuk merasa aman dan kebutuhan terhadap prestise
merupakan beberapa contoh tentang motif. Jika motif seseorang terhadap
kebutuhan akan prestise itu besar maka akan membentuk gaya hidup yang cenderung
mengarah kepada gaya hidup hedonis.
Persepsi
Persepsi adalah
proses dimana seseorang
memilih, mengatur, dan menginterpretasikan informasi
untuk membentuk suatu
gambar yang berarti mengenai dunia.
Faktor eksternal
Adapun faktor
eksternal dijelaskan oleh
Nugraheni (2003) yang
mempengaruhi gaya hidup adalah sebagai berikut:
Kelompok referensi
Kelompok referensi adalah
kelompok yang memberikan pengaruh langsung atau tidak langsung
terhadap sikap dan
perilaku seseorang. Kelompok
yang memberikan pengaruh langsung
adalah kelompok dimana
individu tersebut menjadi
anggotanya dan saling berinteraksi, sedangkan kelompok yang member pengaruh tidak
langsung adalah kelompok
dimana individu tidak
menjadi anggota didalam kelompok
tersebut. Pengaruh-pengaruh tersebut
akan menghadapkan individu pada perilaku dan gaya hidup tertentu.
Keluarga
Keluarga memegang peranan
terbesar dan terlama dalam pembentukan sikap dan perilaku individu. Hal ini
karena pola asuh orang tua akan membentuk kebiasaan anak yang secara tidak langsung
mempengaruhi pola hidupnya.
Kelas sosial
Kelas sosial
adalah sebuah kelompok
yang relatif homogen
dan bertahan lama dalam sebuah masyarakat, yang tersusun
dalam sebuah urutan jenjang, dan para anggota
dalam setiap jenjang
itu memiliki nilai,
minat, dan tingkah
laku yang sama. Ada dua
unsur pokok dalam sistem
sosial pembagian kelas
dalam masyarakat, yaitu kedudukan
(status) dan peranan.
Kedudukan sosial artinya
tempat seseorang dalam lingkungan
pergaulan, prestise hak- haknya
serta kewajibannya. Kedudukan sosial ini dapat dicapai oleh
seseorang dengan usaha yang sengaja maupun diperoleh karena kelahiran.
Peranan merupakan aspek
yang dinamis dari
kedudukan. Apabila individu
melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya maka ia menjalankan suatu
peranan dalam kebudayaan. Kebudayaan
yang meliputi pengetahuan, kepercayaan,
kesenian, moral, hukum,
adat istiadat, dan
kebiasaan kebiasaan yang diperoleh
individu sebagai anggota
masyarakat. Kebudayaan terdiri dari
segala sesuatu yang
dipelajari dari pola-pola
perilaku yang normatif,
meliputi ciri-ciri pola pikir, merasakan dan bertindak.
Berdasarkan uraian
di atas dapat
disimpulkan bahwa faktor-faktor
yang mempengaruhi gaya hidup
berasal dari dalam (internal) dan dari
luar (eksternal). Faktor internal meliputi sikap, pengalaman dan
pengamatan, kepribadian, konsep diri, motif , dan persepsi. Adapun faktor
eksternal meliputi kelompok referensi, keluarga, kelas sosial, dan kebudayaan.