Fungsi-fungsi Kepemimpinan
Ada beberapa fungsi-fungsi kepemimpinan. Kepemimpinan
yang efektif hanya akan terwujud apabila dijalankan sesuai dengan fungsinya.
Fungsi kepemimpinan itu berhubungan langsung dengan situasi sosial dalam
kehidupan kelompok atau organisasi masing-masing, yang mengisyaratkan bahwa
setiap pemimpin berada di dalam dan bukan di luar situasi itu. Fungsi
kepemimpinan merupakan gejala sosial, karena harus diwujudkan dalam intraksi
antar individu di dalam situasi sosial suatu kelompok atau organisasi karena
fungsi kepemimpinan sangat mempengaruhi maju mundurnya suatu organisasi, tanpa
ada penjabaran yang jelas tentang fungsi pemimpin mustahil pembagian kerja
dalam organisasi dapat dapat berjalan dengan baik.
Sondang
P. Siagian dalam bukunya Teori dan Praktek Kepemimpinan mengatakan beberapa
fungsi kepemimpinan sebagai berikut:
- Pimpinan sebagai penentu arah dalam usaha pencapaian tujuan
- Pemimpin sebagai wakil dan juru bicara organisasi dalam hubungan dengan pihak-pihak di luar organisasi
- Pemimpin sebagai komunikator yang efektif
- Pemimpin sebagai mediator, khususnya dalam hubungan ke dalam, terutama dalam menangani situasi konflik
- Pemimpin sebagai integrator yang efektif, rasional, objektif dan netral (Siagian, 1999)
Fungsi kepemimpinan menurut Rivai (2002),
bahwa kepemimpinan berhubungan langsung dengan situasi sosial dalam kehidupan
kelompok/organisasi masing-masing yang mengisyaratkan bahwa setiap pemimpin
berada di dalam dan bukan di luar situasi itu. Fungsi kepemimpinan merupakan
gejala sosial, karena harus diwujudkan dalam interaksi antar individu di dalam
situasi sosial suatu kelompok/organisasi.
Fungsi
kepemimpinan sendiri dikelompokkan dalam dua dimensi berikut (Rivai, 2002):
- Dimensi yang berkenaan dengan tingkat kemampuan mengarahkan (direction) dalam tindakan atau aktivitas pemimpin.
- Dimensi yang berkenaan dengan tingkat dukungan (support) atau keterlibatan orang-orang yang dipimpin dalam melaksanakan tugas-tugas pokok kelompok/organisasi.
Sedangkan menurut Hamdani Nawawi dalam
bukunya Kepemimpinan yang Efektif menyebutkan ada lima fungsi kepemimpinan.
Kelima fungsi kepemimpinan itu adalah:
Fungsi
instruktif
Fungsi
ini berlangsung dan bersifat komunikasi satu arah, pemimpin sebagai pengambil
keputusan berfungsi memerintahkan pelaksanaannya pada orang-orang yang
dipimpin. Pemimpin sebaga komunikator merupakan pihak yang menentukan apa (isi
perintah), bagaimana (cara mengerjakan perintah), bilamana (waktu memulai,
melaksanakan dan melaporkan hasilnya), dan dimana (tempat mengerjakan perintah)
agar keputusan dapat diwujudkan secara efektif. Fungsi orang yang dipimpin
hanyalah melaksanakan perintah. Inisiatif tentang segala sesuatu yang ada
kaitannya dengan perintah itu, sepenuhnya merupakan fungsi pemimpin.
Fungsi
konsultatif
Fungsi
ini berlangsung dan bersifat komunikasi dua arah. Pada tahap pertama dalam
usaha menetapkan keputusan, fungsi pemimpin sebagai konsultan untuk
mendengarkan pendapat, saran serta pertanyaan
dari bawahannya, mengenai keputusan yang akan diambil oleh pemimpin.
Fungsi
partisipasi
Dalam
fungsi ini pemimpin menjalankan serta mengaktifkan orang-orang yang
dipimpinnya, baik dalam keikutsertaan mengambil keputusan maupun dalam
melaksanakannya. Setiap anggota kelompoknya memperoleh kesempatan yang sama
untuk berpartisipasi dalam melaksanakan kegiatan yang dijabarkan dari
tugas-tugas pokok, sesuai dengan posisi atau jabatan masing-masing. Pemimpin
juga tidak hanya ikut dalam proses pembuatan keputusan dalam fungsi ini
pemimpin ikut serta dalam proses pelaksanaannya.
Fungsi
partisipasi ini bukan berarti pemimpin memberikan kebebasan semaunya, tetapi
dilakukan secara terkendali dan terarah berupa kerja sama dengan tidak
mencampuri atau mengambil tugas pokok orang lain.
Fungsi
delegasi
Fungsi
ini pemimpin sebagai pemegang wewenang tertinggi harus bersedia dan dapat
mempercayai oran-orang lain, sesuai dengan posisi atau jabatannya, apabila
diberi atau mendapat pelimpahan wewenang.
Fungsi
pengendalian
Fungsi
pengendalian bermaksud bahwa kepemimpinan yang sukses dan efektif mampu
mengatur aktivitas anggotanya secara terarah dan dalam koordinasi yang efektif,
sehingga memungkinkan tercapainya tujuan bersama secara maksimal. Sehubungan
dengan itu bahwa fungsi pengendalian dapat diwujudkan melalui kegiatan bimbingan, pengarahan, koordinasi dan
pengawasan.
Dengan
bimbingan dan pengarahan, koordiansi dan pengawasan, pemimpin berusaha mencegah
terjadinya kekeliruan atau kesalahan setiap unit atau perseorangan dalam
melaksanakan volume dan beban kerjanya atau perintah dari pimpinannya.
Pengendalian dilakukan dengan cara mencegah anggota berfikir dan berbuat
sesuatu yang cenderung merugikan kepentingan bersama.