HUBUNGAN ANTARA PEMENUHAN KEBUTUHAN DENGAN AFEK POSITIF DAN AFEK NEGATIF PADA LANSIA
Abstrak: Penelitian
ini untuk menguji apakah ada hubungan antara pemenuhan kebutuhan dan afek
lansia. Uji analisis kuantitatif
dilakukan menggunakan perangkat lunak LISREL 8.03. Jumlah subyek dalam
penelitian ini ada 40 orang lansia.
Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Model tentang hubungan antara pemenuhan kebutuhan
dan afek lansia merupakan model yang fit setelah 8 faktor dalam variabel
pemenuhan kebutuhan direduksi menjadi 4 faktor. (2) Uji hubungan antar konstrak
di dalam model menunjukkan adanya hubungan langsung antara konstrak-konstrak
yang dihipotesiskan, misalnya terbuktinya peranan kebutuhan dalam mendukung
munculnya afek positif ((=2.85; p<0.01) dan peranan kebutuhan dalam
mengurangi munculnya afek negatif ((= -1.50; p<0.01).
Key words:
pemenuhan kebutuhan, afek positif, afek negative
Penulis: Siti
Urbayatun (Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta)
Kode
Jurnal: jppsikologiperkembangandd060001

Artikel Terkait :
Jp Psikologi Perkembangan dd 2006
- Kecerdasan Seksual Generasi Muda Indonesia
- Perkembangan Religiositas Remaja Akhir
- Penerimaan Keluarga Terhadap Individu yang Mengalami Keterbelakangan Mental
- Studi Meta-Analisis: Pretend Play dan Perkembangan Kognitif
- Pola Penyesuaian Perkawinan pada Periode Awal
- Hubungan Antara Persepsi Terhadap Pola Asuh Otoriter Orang Tua Dengan Kecenderungan Pemalu (Shyness) Pada Remaja Awal
- GAMBARAN PROSES MEMAAFKAN PADA REMAJA YANG ORANG TUANYA BERCERAI
- PERBEDAAN SIKAP TERHADAP HUBUNGAN SEKS PRANIKAH ANTARA REMAJA YANG DIBERI PENYULUHAN DAN YANG TIDAK DIBERI PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA
- PERBEDAAN KONSEP DIRI ANTARA REMAJA AKHIR YANG MEMPERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA AUTHORITARIAN, PERMISSIVE DAN AUTHORITATIVE
- HUBUNGAN ANTARA KECENDERUNGAN HIDUP SEHAT DENGAN KEPUASAN HIDUP PADA LANSIA
- PERAN KEGIATAN KEAGAMAAN DALAM KEBAHAGIAAN WANITA LANSIA PASCA GEMPA DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
- PERBEDAAN KEPUASAN PERKAWINAN ANTARA WANITA YANG MENGALAMI INFERTILITAS PRIMER DAN INFERTILITAS SEKUNDER