PENGARUH TERAPI MUSIK DAN GERAK TERHADAP PENURUNAN KESULITAN PERILAKU SISWA SEKOLAH DASAR DENGAN GANGGUAN ADHD
Abstrak: Tujuan dari
penelitian ini adalah
melihat pengaruh terapi
musik dan gerak
terhadap penurunan kesulitan
berperilaku pada siswa sekolah
dasar dengan gangguan
ADHD. Kesulitan berperilaku
ditunjukkan melalui perilaku
berlari dan melompat tanpa
tujuan yang pasti
merupakan salah satu
gejala yang spesifik
dari gangguan pemusatan
perhatian dan hiperaktifitas atau
gangguan hiperkinetik atau“attention deficit/hyperactivity disorder” (ADHD).
Seorang ahli dari hasil penelitiannya
memberikan rekomendasi bahwa
terapi musik dapat
dikembangkan untuk formulasi
strategi treatmen untuk anak-anak
dengan ADHD (Jackson,
Nancy 2003).Yudarwanto, W
(2006) mengatakan, terapi
yang diberikan terhadap penderita
ADHD haruslah bersifat holistic dan menyeluruh. Ada beberapa terapi okupasi
untuk memperbaiki gangguan perkembangan dan perilaku pada penderita ADHD
diantaranya adalah terapi musik dan gerak.
Penelitian ini adalah penelitian
dengan pendekatan kuantitatif
dengan mempergunakan metode
eksperimen. Disain eksperimen yang dipilih adalah disain subjek
tunggal dengan disain A-B-A. Dengan
variabel tergantung (target behavior) kesulitan berperilaku dan varibel bebas
yaitu terapi music dan gerak. Alat yang digunakan untuk melakukan tritmen
adalah lagu-lagu Serenade dengan alat musik angklung, lagu Satu-satu aku sayang
ibu karangan AT Mahmud , berbagai alat musik anak-anak dan
bantal aneka warna.
Pemilihan subjek penelitian
dilakukan berdasarkan kriteria:
usia, skor Skala Penilaian Perilaku
Anak Hiperaktif Indonesia.
Pengumpulan data dilakukan
dengan mempergunakan observasi langsung, video
kamera dan behavioral
check list. Waktu
yang dipergunakan untuk
fase baseline I
dilakukan selama enam hari (6)
dengan durasi waktu 50 menit, waktu diberikannya tritmen adalah lima belas (15) menit
dan selama dua belas (12) hari
yang dilanjutkan dengan
observasi di kelas
selama lima puluh
menit (50) menit,
dan fase baseline
II yaitu observasi di
kelas setelah tritmen
tidak lagi diberikan
masing-masing lima puluh
(50) menit. Analisis
data menggunakan teknik analisis
grafik. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa penerapan
terapi musik dan
gerak dapat menurunkan frekuensi
kesulitan berperilaku pada siswa sekolah dasar dengan gangguan ADHD.
Kata kunci: terapi musik dan
gerak, kesulitan berperilaku, ADHD
Penulis: Diana Rusmawati,
Endah Kumala Dewi
Kode Jurnal: jppsikoterapidd110002