Perbedaan Penyesuaian Diri Antara Siswa Tunarungu Di Sekolah Inklusi Dan Di Sekolah Luar Biasa
Abstrak: Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui perbedaan penyesuaian diri antara siswa tuna rungu yang
di sekolah inklusi dan sekolah luar biasa. Penelitian dilakukan pada 12 Siswa
Tuna Rungu di sekolah inklusi dan 12 Siswa Tuna Rungu di sekolah luar biasa di
Surabaya. Teknik sampling yang digunakan
adalah random sampling
dan sampling jenuh.
Alat pengumpul data
berupa kuesioner penyesuaian diri
16 aitem yang
disusun oleh peneliti.
Analisis data dilakukan menggunakan teknik statistik
independent sample t-test melalui bantuan program SPSS versi 20.0 for
Mac.Berdasarkan hasil analisis data penelitian diperoleh nilai signifikansi
perbedaan antara penyesuaian diri siswa tunarungu di sekolah inklusi dan
sekolah luar biasa sebesar 0,001. Hasil
ini menunjukkan bahwa ada perbedaan penyesuaian diri antara
siswa tunarungu yang berada di sekolah inklusi dan sekolah luar biasa.
Kata kunci: penyesuaian diri,
siswa tunarungu, sekolah inklusi, sekolah luar biasa
Penulis: Novan Adwiasa & Rr.
Muryantinah MH., S.Psi., M.Psyh
Kode Jurnal: jppsikologiabnormaldd130001

Artikel Terkait :
Jp Psikologi Abnormal dd 2013
- HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PERUBAHAN MENTAL DENGAN AGRESIVITAS VERBAL PADA NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KEDUNG PANE SEMARANG
- Hubungan Antara Tingkat Stres dengan Frekuensi Kekambuhan pada Wanita Penderita Asma Usia Dewasa Awal yang Telah Menikah
- Hubungan Antara Dukungan Sosial dan Self Esteem pada Remaja Penyalahguna Zat yang Sedang dalam Masa Rehabilitasi
- STRATEGI COPING DAN KELELAHAN EMOSIONAL (EMOTIONAL EXHAUSTION) PADA IBU YANG MEMILIKI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (Studi Kasus di Rumah Sakit Jiwa Daerah Atma Husada Mahakam Samarinda, Kalimantan Timur)
- PERAN PENDAMPINGAN REGULASI EMOSI TERHADAP PERILAKU MALTREATMENT PADA IBU DARI ANAK GPP/H
- MENGAPA SESEORANG MAU MENJADI PEMBUNUH
- FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI LESBIAN DAN KONDISI PSIKOLOGISNYA
- Hubungan Antara Attachment Terhadap Ibu dengan Kemandirian pada Remaja Tunarungu