Sejarah Perkembangan Genetika
Sejarah perkembangan genetika mengalami
fluktuasi yang signifikan. Untuk mempermudah dalam memahaminya maka sejarah
perkembangan genetika awalnya dibagi menjadi tiga fase sejarah, yaitu sebagai
berikut:
Zaman Pre Mendel (sebelum
abad XIX)
Bangsa
Babylonia (6000 Tahun lalu), telah menyusun silsilah kuda untuk memperbaiki
keturunannya. Sedangkan bangsa Cina (beberapa abad SM), melakukan seleksi
terhadap benih-benih padi untuk mencari sifat unggul tanaman itu. Di Amerika
dan Eropa (ribuan tahun lalu), orang telah melakukan seleksi dan penyerbukan
silang terhadap gandum dan jagung yang asalnya adalah rumput liar.
Zaman Mendel (1822-1884)
Di
tandai dengan waktu Mendel melakukan percobaan persilangan pada tanaman ercis
(Pisum sativum). Mendel ternyata berhasil mengamati sesuatu ,macam sifat
keturunan ( karakter) yang di turunkan dari generasi ke generasi. Mendel juga
berhasil membuat perhitungan matematika tentang sifat genetis karakter yang di
tampilkan. Faktor genetis ini kemudian disebut determinant/faktor. Dengan
keberhasilannya tersebut, maka Mendel dinamakan Bapak Genetika dan sekaligus
memberi dasar pengetahuan bagi genetika madder.
Zaman Post Mendel (setelah
tahun 1900)
Zaman
ini di tandai dengan ditemukannya karya Mendel oleh:
- Hugo de Vries (Belanda)
- Carts Correns (Jerman)
- Erich Von Tshcemak (Austria)
Setelah
itu banyak ahli yang melakukan penelitian, diantaranya:
- Bateson & Punnet (1861-1926). Pada tahun 1907 melakukan percobaan pada ayam untuk membuktikan apakah percobaan Mendel berlaku pada hewan. Mereka menemukan adanya sifat-sifat yang menyimpang dari matematika Mendel. Selain itu juga menemukan juga adanya interaksi antara gen dalam menumbuhkan suatu variasi.
- Van Beneden & Boveri. Mengatakan bahwa kromosom dalam nucleus merupakan pembawa bahan genetis.
- Flemming & Roux. Mengamati proses pembelahan sel somatic yang kemudian diberi nama mitosis dan miosis.
- Weissmann. Mengatakan bahwa kromosom membagi dua pada waktu pembelahan sel yakni dalam pembentukan gamet/meiosis.
- Sutton. Mengumumkan adanya kesejajaran antara tingkah laku kromosom ketika sel sedang membelah dengan segregasi bahan genetis penemuan Mendel.
- Morgan. Mengatakan gen merupakan unit terkecil bahan genetis, (istilah gen diperkenalkan oleh Johansen) dan gen terdapat banyak dalam satu kromosom, dengan kata lain gen-gen berangkai. Bahan genetis tidak baku, dapat mengalami perubahan. Perubahan genetis yang bukan karena pengaruh hybrid ini disebut mutasi.
- Garrod (1909). Menemukan banyak penyakit bawaan disebabkan keabnormalan kegiatan enzim, sedangkan enzim itu diproduksi oleh gen.
- Ingram (1956). Mengatakan terdapat perbedaan hemoglobin normal dengan abnormal yang penyebabnya adalah karena terdapat perbedaan pada urut-urutan asam-asam amino dalam molekul globinnya. Perbedaan itu terjadi karena adanya mutasi.
- Muller (1927) & Auerbach (1962). Dalam penelitiannya melihat bahwa mutasi dapat terjadi dengan cara buatan (induksi).
- Watson & Crick (1953) -Wilkins (1961). Mengatakan susunan molekul gen adalah ADN.
- Nirenberg (1961). Menyusun kode genetis yang menentukan urutan-urutan asam amino dalam sintesa protein, dan mengetahui gen bekerja menumbuhkan suatu karakter lewat sintesa protein dalam tubuh.