Siklus Hidup Protozoa

Selama siklus hidup protozoa, protozoa biasanya melewati beberapa tahap atau fase yang memiliki struktur dan aktivitas berbeda. Trofozoit merupakan terminologi untuk struktur aktif dan mencerna makanan merupakan fase perbanyakan pada sebagian besar protozoa. Pada protozoa parasit, struktur trofozoit memiliki sifat patogenesis.
Pada homoflagelata terminologi amastigot, promastigot, epistomastigot, dan tripomastigot merupakan bagian dari fase trofozoit. Variasi terminologi diterapkan pada apicomplexa, seperti takizoit dan bradizoit untuk membedakan struktur organisme dalah siklus hidupnya.
Fase lainnya adalah kompleks aseksual seperti merozoit yang merupakan hasil fisi schizont multinukleat, dan siklus seksual seperti gametosit dan gamet. Beberapa protozoa membentuk kista yang bersifat infektif. Perbanyakan dapat terjadi di dalam kista, sehingga menghasilkan sel-sel anakan baru. Trofozoit Entamoeba histolitica lebih dulu berubah bentuk menjadi kista bernukleus tunggal.
Setelah dewasa, nukleus dalam kista mengalami pembelahan menjadi 4 nukleus dan keluar menjadi 4 sel ameba baru. Kista Giardia lambia mampu menghasilkan hanya 2 sel anakan. Kista memiliki dinding protektif yang membuat parasit bertahan di lingkungan luar selama periode lama, bahkan sampai beberapa tahun.
Kista dalam jaringan inang tidak memilik dinding protektif kuat dan bergantung pada carnovorisme untuk penyebarannya. Oosit merupakan fase hasil reproduksi seksual pada apicomplexa. Oosit apicomplexa biasanya keluar bersama feces inang, tetapi oosit Plasmodium (agen malaria) berkembang dalah rongga tubuh vektor nyamuk.

Artikel Terkait :