Teknik-teknik Kepemimpinan
Terdapat beberapa teknik-teknik kepemimpinan.
Dalam pelaksanaan kepemimpinan, seorang pemimpin harus berusaha untuk meningkatkan
kecakapan, kemampuan serta pengetahuan para pegawai, sehingga pada akhirnya
akan tercapai prestasi kerja yang optimal. Untuk pencapaian tujuan kepemimpinan
tersebut, maka seorang pemimpin harus memperhatikan teknik-teknik kepemimpinan
dalam pelaksanaan kepemimpinannya.
Menurut Kartini Kartono dalam bukunya
Pemimpin dan Kepemimpinan mengartikan teknik kepemimpinan sebagai berikut:
Teknik
kepemimpinan sebagai keterampilan teknis serta sosial pemimpin dalam menerapkan
teori-teori kepemimpinan pada praktek kehidupan serta organisasi tertentu dan
melingkupi konsep-konsep pemikiran, perilaku sehari-hari dan semua peralatan
yang dipakainya ( Kartono, 1985).
Berdasarkan penjelasan di atas dapat
dikatakan bahwa teknik kepemimpinan sangat perlu untuk di mengerti oleh seorang
pemimpin, karena dengan teknik kepemimpinan, pemimpin dapat mengerti posisi dan
peranannya di dalam organisasi.
Sedangkan M. Karjadi dalam bukunya
Kepemimpinan (Leadership), mengartikan teknik kepemimpinan sebagai berikut:
Teknik
kepemimpinan merupakan semua peraturan, cara, metoda dan lain-lainya yang dapat
dipakai dalam melaksanakan tugas kepemimpinannya dengan sebaik-baiknya sehingga
dapat memperoleh hasil yang sebesar-besarnya (Karyadi, 1983).
Jadi dapat dikatakan bahwa teknik
kepemimpinan itu merupakan cara, metoda yang dipakai oleh pemimpin dalam
melaksanakan tugas kepemimpinannya. Cara dan metoda tersebut digambungkan
dengan keterampilan yang dimiliki oleh seorang pemimpin, denggan tujuan untuk
membuat kemajuan organisasinya.
Lebih
jelas lagi S. Pamuji dalam bukunya Kepemimpinan Pemerintahan di Indonesia,
merinci teknik-teknik kepemimpinan sebagai berikut:
- Teknik pematangan dan penyiapan pengikut
- Teknik human relation
- Teknik menjadi teladan
- Teknik persuasi dan pemberian perintah
- Teknik penggunaan sistem komunikasi yang cocok
- Teknik penyediaan fasilitas (Pamuji, 1995)
Penjelasan lebih lanjut tentang teknik-teknik
kepemimpinan tersebut di atas, adalah sebagai berikut:
Teknik Pematangan dan
Penyiapan Pengikut
Pemimpin dalam pelaksanaan kepemimpinan harus
berusaha melakukan pematangan dan penyiapan pengikut, agar para bawahan dapat
mengikuti keinginan pemimpin di dalam proses tujuan organisasi. Pada dasarnya
pematangan dan penyiapan pengikut dapat dilaksanakan melalui teknik penerangan
maupun propaganda. Dalam teknik penerangan seorang pemimpin harus berusaha
menerangkan maksudnya secara jelas dan benar kepada bawahan, sehingga mereka
dapat memahami keinginan pemimpin dalam pencapaian tujuan organisasi. Agar
berhasil dalam melaksanakan teknik penerangan, seorang pemimpin harus
menggunakan bahasa yang mudah dimengerti baik lisan maupun tulisan. Kemudian
materi yang digunakan harus obyektif dan menunjukan fakta yang sebenarnya.
Untuk
mewujudkan hasil tersebut maka seorang pemimpin harus memperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
- Fakta-fakta yang penting disajikan untuk membuka tabir dan menjelaskan keadaan yang sebenarnya, bukan sebaliknya untuk menutupi keadaan yang sebenarnya.
- Fakta-fakta hendaknya diterima, baik secara logika berdasarkan akal maupun secara rasa berdasarkan suara hati.
- Fakta-fakta hendaknya bersifat aktual tidak terlalu jauh sebelum atau sesudah proses persuasi.
- Fakta-fakta disajikan dengan kata-kata dan gambaran yang mudah dimengerti perhatian para pengikut.
Sedangkan teknik propaganda dalam mengajak
dan mendorong orang-orang dengan memaksa kehendak pemimpin, dilakukan dengan
cara memberikan keterangan-keterangan yang benar atau juga yang tidak benar dan
yang terpenting sangat menarik serta membuat mereka takut, sehingga mereka
terpaksa mengikuti kehendak pemimpin.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa yang paling baik untuk diterapkan adalah teknik
penerangan, karena lebih bersifat memberikan kebebasan atau keleluasan dalam
menentukan kehendak kepada orang lain. Hal in sejalan dengan falsafah negara
yaitu Pancasila.
Teknik Human Relation
Yang dimaksud dengan teknik human relation
adalah rangkaian atau proses kegiatan memotivasi bawahan, melalui pemberian
motivasi atau dorongan agar mau bergerak ke arah yang dikehendaki. Pada
dasarnya setiap manusia apabila memasuki suatu organisasi, baik yang bersifat
formal maupun non formal akan mempunyai motivasi yang baik terlepas bagaimana
memenuhi kebutuhan hidupnya. Manusia sebagai mahluk hidup yang mempunyai
kebutuhan hidup yang beraneka ragam baik kebutuhan yang bersifat material
maupun kebutuhan psikologis.
Menurut
M. Karyadi dalam bukunya Kepemimpinan (Leadership), mengemukakan tentang
kebutuhan psikologis sebagai berikut:
- Kebutuhan akan kelayakan
- kebutuhan akan penghargaan
- kebutuhan akan keamanan dan ketentraman
- kebutuhan menjadi anggota dari suatu organisasi atau golongan (Karyadi, 1981)
Mengenai
kebutuhan psikologis tersebut dapat penulis akan menguraikan sebagai berikut:
Kebutuhan
akan kelayakan
Seorang
pemimpin harus berusaha memperlakukan para bawahannya sebagaimana layaknya
manusia yang memiliki perasaan, pikiran, serta
harga diri. Berkaitan dengan itu, maka seorang pemimpin harus berusaha
memenuhi kebutuhan akan kelayakan bawahannya yang merupakan hak asasi manusia.
Kebutuhan
akan penghargaan
Seorang
pemimpin harus berusaha memberikan penghargaan kepada pegawai yang berprestasi,
baik berupa ucapan selamat, piagam, tanda jasa ataupun lainnya, sehingga akan
mendorong pegawai untuk lebih meningkatkan kinerjanya.
Kebutuhan
akan keamanan dan ketentraman
Keamanan
dan ketentraman merupakan dambaan setiap orang karena dapat menimbulkan
kebahagiaan lahir dan batin. Seorang pemimpin harus memperhatikan kebutuhan
keamanan, di antaranya keamanan jiwa dan raga, kesehatan, harta benda, keluarga
dan keamanan dalam pelaksanaan. Melalui upaya ini diharapkan para pegawai dapat
lebih bersemangat dalam melaksanakan kerjanya.
Kebutuhan
untuk menjadi anggota dari suatu organisasi atau golongan
Setiap
manusia akan menyadari bahwa ia tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya oleh
diri sendiri, sehingga mendorong manusia itu untuk hidup bermasyarakat dan
berorganisasi, demi untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Seorang pemimpin
yang baik akan senantiasa memperhatikan kebutuhan tersebut, yaitu dengan
mengikutsertakan pegawai dalam setiap pelaksanaan pekerjaan, sehingga akan
terwujud suatu team work, disamping memberikan keleluasaan bagi para pegawai
untuk menjadi anggota suatu organisasi lain di luar bidang tugasnya.
Teknik Menjadi Teladan
Teknik menjadi teladan merupakan teknik yang
digunakan oleh pemimpin dalam menggerakan dan mempengaruhi bawahan. Dalam
teknik ini seorang pemimpin berusaha menjadikan dirinya panutan atau teladan
bagi orang lain, sehingga bawahan akan mengikuti keteladanan tersebut.
Penteladanan atau pemberian contoh bagi
seorang pemimpin merupakan suatu yang mutlak harus dilakukan, yaitu melalui
aspek positif dalam bentuk anjuran dan aspek negatif dalam bentuk larangan.
Apabila hal ini telah dilakukan maka para bawahan akan terpengaruh untuk
mengikuti contoh yang diberikan oleh pemimpin.
Seorang pemimpin dalam rangka pemberian
teladan harus dapat membatasi dan menguasai diri, khususnya tidak menyimpang
atau melanggar larangan-larangan atau pantangan-pantangan dan sebaliknya selalu
memenuhi anjuran-anjuran atau keharusan-keharusan. Untuk melaksanakan semua itu
diperlukan suatu disiplin yang kuat. Dengan demikian bawahan akan bersedia
mengikuti pemimpin.
Teknik Persuasi dan
Pemberian Perintah
Untuk mempengaruhi atau menggerakan para
bawahan, seorang pemimpin harus mampu melakukan persuasi dan pemberian perintah
dengan baik. Persuasi bertujuan bukan untuk memaksa, akan tetapi mempengaruhi
sikap orang lain dengan cara halus tidak kasar atau dengan paksaan, sehingga
dalam keadaan tertentu orang-orang akan bertingkah laku sesuai dengan yang
dikehendaki oleh orang yang melakukan persuasi, namun sesuai pula dengan
keinginannya.
Sedangkan mengenai pemberian perintah dapat
diartikan menyuruh orang lain untuk mematuhi dan melakukan sesuatu yang dalam
pelaksanaannya mengandung adanya kekuasaan (power) dan kekuatan (force).
Kekuasaan adalah wewenang (authority) dari yang memerintah ditambah dengan
kemampuan untuk memaksakan perintah. Ketaatan perintah disebabkan karena wibawa
pemimpin yang timbul dari kelebihan-kelebihan yang ada pada diri pemimpin,
perintah menunjukan adanya hubungan antara atasan dengan bawahan.
Teknik Penggunaan Sistem
Komunikasi yang Cocok
Kegiatan seorang pemimpin dalam mengarahkan,
membimbing, mempengaruhi pikiran, perasaan atau tingkah laku bawahan di dalam
pencapaian tujuan organisasi tidak akan terlepas dari kegiatan komunikasi.
Dengan demikian seorang pemimpin harus
menguasai teknik komunikasi yang baik, sehingga setiap informasi atau pesan
yang disampaikan dapat diterima dengan baik dan sebaliknya setiap informasi
dari bawahan akan mudah diterima oleh pemimpin.
Komunikasi
terbaik di dalam suatu organisasi asalah komunikasi dua arah, yaitu komunikasi
timbal balik diantara pimpinan harus memperlihatkan faktor-faktor sebagai
berikut:
- Bahasa yang digunakan
- Dasar pendidikan dari komunikasi
- Perbedaan latar belakang kehidupan sosial bawahan
- Perbedaan kedudukan pimpinan
- Alat atau media yang digunakan
Teknik Penyediaan Fasilitas
Untuk meningkatkan kemapuan pegawai di dalam
melaksanakan tugasnya, maka seorang pemimpin harus memperhatikan kebutuhan akan
fasilitas kerja yang diperlukan oleh para pegawai, sehingga akan tercapai hasil
kerja yang optimal.
Adapun
fasilitas-fasilitas yang harus diperhatikan oleh seorang pemimpin adalah
sebagai berikut:
- Pemberian kesempatan untuk mengikuti pendidikan dan latihan agar terwujud adanya kecakapan serta peningkatan dari kemampuan pegawai.
- Penyediaan barang atau alat yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan.
- Tempat kerja yang memadai.
- Pemberian waktu yang cukup dalam pelaksanaan pekerjaan dan
- Uang untuk keperluan pekerjaan