Efektivitas Teknik Kultur menggunakan Sistem Kultur Statis, Semi-kontinyu, dan Kontinyu terhadap Produktivitas dan Kualitas Kultur Spirulina sp.
Abstrak: Spirulina sp.
merupakan jenis sianobakteri yang banyak digunakan dalam berbagai industri
seperti akuakultur, kesehatan, dan makanan karena memiliki kandungan nutrisi
seperti protein, asam lemak, vitamin, dan antioksidan yang tinggi. Pada
penelitian ini tiga teknik kultur yang meliputi kultur statis, semi-kontinyu,
dan kontinyu diujikan untuk melihat pengaruhnya terhadap produktivitas kultur
Spirulina sp. Berdasarkan penelitian selama 24 hari periode kultur, biomassa
yang dihasilkan dari kultur statis sebanyak 6,53±0,16 g, sedangkan kultur
semi-kontinyu sebesar 7,51±0,22 g, dan pada kultur kontinyu 5,42±0,02 g. Selama
periode kultur jumlah kontaminan tertinggi dijumpai pada kultur kontinyu, nilai
pH tertinggi pada kultur semi-kontinyu, konsentrasi nitrat, nitrit, amonium,
dan amonium tertinggi pada kultur kontinyu. Berdasarkan hasil tersebut di atas
dapat disimpulkan bahwa teknik kultur semi-kontinyu merupakan sistem kultur
yang mampu menghasilkan biomassa tertinggi selama 24 hari periode kultur dengan
total produksi biomassa sebanyak 7,51±0,22 g dan dapat memelihara stabilitas
kondisi kualitas air kultur.
Kata kunci: Spirulina sp.,
Kultur statis, Kultur semi-kontinyu, Kultur kontinyu, Produksi, biomassa
Penulis: Gede Suantika dan
Deri Hendrawandi
Kode Jurnal: jpbiologidd090016