FAKTOR-FAKTOR YANG MENDUKUNG PELAYANAN KESEHATAN YANG BERMUTU
Azwar (2003) menyatakan bahwa pelayanan
kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap
pemakai jasa pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk,
serta penyelenggaraan sesuai dengan standard dan kode etik profesi yang telah
ditetapkan.
Pemberian pelayanan kesehatan tidak dapat
dipisahkan dari peranan dokter dan perawat, karena hubunganya yang langsung
bersentuhan dengan para pasien. Hasil Direktorat Keperawatan dan PPNI tahun
2005 menunjukkan bahwa 75 % dari keseluruhan pelayanan kesehatan adalah
keperawatan. Keperawatan merupakan inti dari berbagai kegiatan penyelenggara
upaya kesehatan. Dinyatakan juga bahwa tenaga perawat merupakan salah satu
komponen utama dalam pemberian layanan kesehatan, sehingga memiliki peranan
penting terkait dengan mutu pelayanan kesehatan yang diberikan.
Melihat fakta diatas, maka proses pelayanan
keperawatan ini menuntut seorang perawat harus mempunyai bekal kemampuan yang
cukup, baik secara intelektual, fisik, sosial, religius, maupun secara
psikologis dalam pelaksanaan tugasnya (Gunarsa dan Gunarsa,1986).
Perawat sebagai salah satu pemberi pelayanan
kesehatan yang sering bertemu dengan pasien akan memungkinkan terjadinya stres.
Semakin banyak jumlah pasien yang dirawat dan semakin beragamnya penyakit dan
tingkat kebutuhan yang memicu terjadinya stres. Ketidakmampuan seorang perawat
akan sangat berdampak pada sistem pelayanan yang diberikan dan juga akan mempengaruhi
perilaku kerja mereka. Jumlah perawat berhubungan dengan kondisi kesehatan perawat. Perawat yang bekerja
lembur terus menerus atau bekerja tanpa dukungan yang memadai cenderung untuk
banyak tidak masuk kerja dan kondisi kesehatan yang buruk.
Pekerjaan seorang perawat sangatlah berat.
Dari satu sisi,seorang perawat harus menjalankan tugas yang menyangkut
kelangsungan hidup pasien yang dirawatnya. Disisi lain, keadaan psikologis
perawat sendiri juga harus tetap terjaga. Kondisi seperti inilah yang dapat
menimbulkan rasa tertekan pada perawat, sehingga ia mudah sekali mengalami
stres. Stres merupakan keteganggan mental yang menggangu kondisi emosional,
proses berpikir, dan kondisi fisik seseorang (Davis, 1996). Stres yang
berlebihan akan berakibat buruk terhadap individu untuk berhubungan dengan
lingkungan secara normal. Akibatnya kinerja mereka menjadi buruk dan secara
tidak langsung berpengaruh terhadap organisasi dimana mereka bekerja.