FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN MUNCULNYA FILSAFAT
Ada
beberapa hal yang menyebabkan munculnya filsafat. Namun secara historis,
sebagaimana disebutkan oleh Moh. Hatta dalam bukunya Alam Pikiran Yunani, ada dua
hal:
- Dongeng dan takhayul yang dimiliki oleh suatu masyarakat, kebudayaan atau bangsa. Beberapa orang dalam masyarakat tersebut tidak langsung percaya begitu saja. Lalu, ia mulai berpikir kritis dan mencari jawabannya. Jawaban atas kebenaran dari dongeng-dongeng itu, maka dari situ muncullah filsafat.
- Keindahan alam yang besar, terutama ketika malam hari. Hal tersebut membuat keingintahuan orang-orang Bangsa Yunani untuk mengetahui rahasia keindahan alam tersebut. Keingintahuan akan rahasia alam tersebut akhirnya menimbulkan filsafat juga.
Sedangkan menurut Beerling dalam Ahmad Tafsir
(2002:13), filsafat dimulai oleh orang Yunani karena rasa ketakjuban. Rasa
takjub mereka akan keindahan alam ini membuat mereka ingin mengetahui
rahasia-rahasia alam ini. Plato misalnya, mengatakan bahwa filsafat itu dimulai
dari ketakjuban. Lantas sikap heran atau takjub itu menimbulkan pertanyaan
(melahirkan sikap bertanya), dan pertanyaan itu akan dipertanyakan kembali
karena ia selalu sangsi atas kebenaran yang ditemukannya itu. Kesangsian itu
lalu mulai menimbulkan sifat kritis, maka saat itu filsafat mulai muncul.
Hanyasaja, yang perlu dicatat adalah bahwa
pertanyaan yang dapat menimbulkan filsafat bukanlah pertanyaan yang sembarang.
Pertanyaan-pertanyaan sederhana seperti “apa warna langit pada siang hari yang
cerah?”, tidak akan menimbulkan filsafat, hal itu cukup dijawab oleh indra mata
kita. Begitupun pertanyaan seperti
“kapan awan akan mulai menurunkan hujan?”, pertanyaan tersebut pun tidak akan
menimbulkan filsafat, cukup dijawab dengan melakukan riset saja. Pertanyaan
yang dapat menimbulkan filsafat haruslah pertanyaan yang mendalam, deep question, yang bobotnya berat dan
tidak akan terjawab oleh indra kita saja. Misalnya, pertanyaan dari Thales
berikut :”Apa sebenarnya bahan alam semesta ini?”, atau pertanyaan lain, “Dari
unsur apa alam semesta ini tercipta?’ Pertanyaan seperti inilah yang dimaksud
dengan pertanyaan yang menimbulkan filsafat. Indra kita tidak dapat menjawab,
bahkan sains pun dibuat bingung. Jawaban atas pertanyaan ini memerlukan
pemikiran mendalam.
Sementara itu, di saat modern seperti
sekarang ini, yang menjadi penyebab munculnya filsafat adalah karena rasa
kesangsian. Sangsi itu setingkat dibawah percaya dan setingkat di atas tidak
percaya. Saat manusia mendapatkan pernyataan, ia akan percaya atau tidak
percaya. Atau bisa jadi tidak kedua0duanya. Pada sikap percaya tidak percaya,
pikiran tidak bekerja dan ada problem. Akan tetapi, saat percaya tidak, tidak
percaya juga tidak, maka pikirannya akan bekerja sampai pada percaya atau tidak
percaya.
(Sumber : Susanto,
A.2011.Filsafat Ilmu. Cet. I.Jakarta:Bumi Aksara)