Gejala Stres Kerja
Menurut
Hardjana ( 2006 ) tidak hanya menyangkut segi lahir, tetapi juga batin. Maka
gejala (symtom) stres ditemukan dalam
aspek fisik, emosi intelektual dan interpersonal.
Sehubungan dengan Stres, Cooper dan Straw (2002) mengemukakan ada beberapa
gejala pada Stres Kerja.
- Menurunya kepuasan kerja
- Prestasi kerja menurun
- Hilangnya semangat dan energi dalam bekerja
- Pengambilan keputusan tidak optimal
- Komunikasi tidak lancar.
- Kreativitas dan inovasi kurang
- Terfokusnya perhatian ke tugas- tugas yang justru tidak produktif
Manusia merupakan
kesatuan antara jiwa daan badan, roh, dan tubuh, spritual dan material. Karena
itu bila terkena Stres segala segi dari diri manusia terkena stres tidak hanya
menyangkut segi lahir tetapi juga bathin. Maka gejala stres ditemukan dalam
aspek fisik, emosi, intelektual dan interpersonal.
Menurut Coy
1993, (dalam Anatan kelitan,2009) gejala- gejala yang ditimbulkan oleh stres kerja
meliputi:
- Physychal Problem meliputi penyakit dan gangguan kesehatan seperti kadar gula naik, denyut jantung naik, tekanan darah naik, dan kolesterol.
- Psyhological Problem meliputi reaksi-reaksi yang bisa muncul meliputi kesulitan berkonsentrasi, mudah marah, kesulitan untuk rileks, perasaan gelisah, kebosanan, depresi, kekecewaan, harga diri rendah, perasaan terpencil.
- Behavior Problem meliputi penarikan diri dari lingkungan karena adanya kesulitan menjalin hubungan dengan orang lain diantaranya obat penenang, mabuk-mabukan, merokok terus menerus.
- Cognitive Problem, kemampuan untuk mengambil keputusan rendah, sulit berkonsentrasi dalam pekerjaan.
- Organizational Problem meliputi tingkat kepuasan kerja menurun, komitmen dan loyalitas terhadap pekerjaan menurun, produktivitas menurun sehingga mengakibatkan tingkat absen dan turn over pekerjaan meningkat.