HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK DENGAN KEJADIAN DEPRESI PADA LANSIA DI PANTI WERDA PELKRIS PENGAYOMAN KOTA SEMARANG
Abstract: Jumlah lansia di
Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya sehingga meningkat pula risiko
penyakit pada lansia seperti depresi. Prevalensi depresi pada lansia di dunia
sekitar 8-15%. Gejala depresi pada lansia prevalensinya tinggi dan semakin
meningkat seiring bertambahnya umur lansia, perubahan peran dan penurunan
interaksi sosial serta kehilangan pekerjaan. Tujuan penelitian ini adalah
menganalisis hubungan antara karakteristik dengan kejadian depresi pada lansia
di Panti Werda Pelkris Pengayoman Kota Semarang. Desain penelitian menggunakan
correlation study dengan rancangan cross sectional dilakukan pada 40 responden
yang memenuhi kriteria inklusi, dengan teknik total sampling. Metode
pengumpulan data dengan lembar kuesioner dan analisis data dengan uji
chi-square. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 27 orang atau sebesar 67.5%
lansia termasuk lanjut usia tua (>75 tahun), 31 orang atau sebesar 77.5%
lansia berjenis kelamin perempuan, dan 29 orang atau sebesar 72.5% lansia
berpendidikan dasar (SD, SMP), serta sebanyak 24 orang atau sebesar 60.0%
responden mengalami depresi. Disimpulkan ada hubungan yang bermakna antara umur
dengan kejadian depresi (p=0.023, OR=6.429 C1=95% antara 1.495-27.647), ada
perbedaan kejadian depresi antara lansia laki-laki dan lansia perempuan
(p=0.034), dan ada hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan dengan
kejadian depresi (p=0.003, OR=0.071 CI=95% antara 0.012-0.408). Disarankan
untuk meningkatkan pelayanan terhadap lansia yang mengalami depresi di panti
dan diharapkan agar lansia melakukan aktifitas fisik dan menjalankan ibadah
untuk mencegah terjadinya depresi.
Kata Kunci: Kejadian depresi,
lansia, karakteristik
Penulis: Nailil Muna
Kode Jurnal: jpkeperawatandd130020