HUBUNGAN ANTARA LOKASI PENUSUKAN INFUS DAN TINGKAT USIA DENGAN KEJADIAN FLEBITIS DI RUANG RAWAT INAP DEWASA RSUD TUGUREJO SEMARANG
Abstract: Terapi intravena
digunakan untuk memperbaiki kondisi pasien dalam mempertahankan cairan tubuh.
Salah satu komplikasi adalah flebitis. Flebitis merupakan peradangan dinding
vena yang disebabkan karena iritasi kimia, bakteri maupun mekanik yang ditandai
dengan nyeri, kemerahan dan kadang sampai timbul bengkak lokal sekitar area
penusukan. Pemilihan lokasi penusukan sesuai Standart Operasional Prosedur
(SOP) di vena yang ideal dapat mengurangi kejadian flebitis. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui hubungan antara lokasi penusukan infus dan tingkat
usia dengan kejadian flebitis di ruang rawat inap dewasa RSUD Tugurejo
Semarang. Metode yang digunakan deskriptif korelasi dengan pendekatan cross
sectional. Dilaksanakan tanggal 5-30 November 2011 menggunakan purposive
sampling dengan sampel 70 responden. Hasil uji statistik menunjukan ada
hubungan lokasi penusukan infus dengan kejadian flebitis terlihat dari p value
0,014. Tidak ada hubungan usia dengan kejadian flebitis terlihat dari hasil p
value 0,237. Pada analisa multivariat p value 0,00 dan Kendall W 0,421 yang
berarti memiliki hubungan keeratan asosiasi yang cukup kuat antar keseluruhan
pasangan variabel. Direkomendasikan dalam pelaksanaan pemberian terapi
intravena harus sesuai dengan Standart Operasional Prosedur (SOP), meskipun
dalam pemilihan lokasi vena sudah ideal apabila tidak memperhatikan faktor lain
maka flebitis dapat terjadi.
Kata Kunci: Lokasi Penusukan
Infus, Usia, Kejadian Flebitis
Penulis: Dewi Nurjanah, Sri
Puguh Kristiyawati, Achmad Solechan
Kode Jurnal: jpkeperawatandd120065