HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN HARGA DIRI PENDERITA KUSTA RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT REHATTA DONOROJO JEPARA
Abstract: Stigma yang ada di
masyarakat tentang penyakit kusta menyebabkan masyarakat mengucilkan penderita
kusta sehingga mereka kehilangan peran di masyarakat. Hal ini menjadikan
penderita kusta merasa tidak berguna, dan pada akhirnya mereka akan merasa
dirinya tidak berharga dan merasa rendah diri. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan harga diri pada penderita kusta
rawat jalan di Rumah Sakit Rehatta Donorojo Jepara. Desain penelitian ini
adalah Descriptive correlation, dilakukan pada 51 responden dengan tekhnik
concecutive sampling. Analisis data penelitian menggunakan uji Pearson Product
Moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata dukungan keluarga pada
penderita kusta sebesar 47.96 (penderita kusta tidak mendapat dukungan dari
keluarga). Dukungan keluarga yang paling banyak tidak di dapat penderita kusta
adalah dukungan informasional, hal ini dikarenakan persentase responden
terhadap pernyataan tentang keluarga menjelaskan kepada responden jika
responden bertanya hal-hal yang kurang jelas tentang penyakitnya didapatkan
hasil hanya sebesar 3.9% responden sangat setuju terhadap pernyataan tersebut,
9.8% responden setuju, 39.2% responden cukup setuju, 45.1% tidak setuju dan
responden yang sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut sebesar 2%. Nilai
rata-rata harga diri penderita kusta adalah 17.25 (termasuk dalam harga diri
rendah). Penelitian ini dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara
dukungan keluarga dengan harga diri penderita kusta di Rumah Sakit Rehatta
Donorojo Jepara (p = 0.002). Saran dalam penelitian ini yaitu diharapkan bagi
keluarga dan masyarakat tidak enggan dalam mencarikan informasi untuk keluarga
maupun warganya yang menderita penyakit kusta.
Kata Kunci: Dukungan keluarga,
harga diri, penderita kusta
Penulis: Sartika Dwi Lestari
Kode Jurnal: jpkeperawatandd130013