Kajian Keberagaman Genetik Nyamuk Anopheles barbirostris dan A. vagus di dua Daerah Endemik Penyakit Malaria di Jawa Barat

Abstrak: Keberagaman genetik dari dua  jenis nyamuk  Anopheles  yang terdapat  di dua  daerah endemik malaria, yaitu Tasikmalaya  dan Pelabuhan Ratu  diteliti dengan  menggunakan teknik analisis isozim  melalui media elektroforesis  selulosa asetat. Sebanyak 15 macam sistem enzim dianalisis pada 46 ekor nyamuk  Anopheles vagus  dan 44 ekor  A. barbirostris yang mewakili kedua  populasi tersebut. Jumlah  gen yang polimorf pada  A. vagus lebih rendah (Polimorfisme genetik =P= 0,20-0,27) dibandingkan dengan A. barbirostris (P= 0,40-0,47) dengan tingkat heterozigositas A. vagus (Heterozigositas =H= 0,027-0,031) lebih rendah dibandingkan dengan A. barbirostris (H= 0,083-0,100). Adanya alel diagnostik yang membedakan antar populasi dalam penelitian ini mempunyai frekuensi yang  relatif rendah. Meskipun hal ini menunjukkan  bahwa kedua populasi intra jenis tersebut tidak berhubungan, tetapi alel tersebut sukar digunakan dalam praktek untuk menanggulangi masalah yang  berkaitan dengan  genetika populasi. Gen  Pgm mempunyai sejumlah alel diagnostik dengan frekuensi cukup tinggi, tetapi frekuensinya tidak memenuhi hukum Hardy Weinberg, sehingga data tersebut tidak  dapat digunakan  untuk menarik kesimpulan dalam penelitian  ini, karena masih membutuhkan kajian dan verifikasi terlebih lanjut. Tidak  dipenuhinya  hukum  Hardy Weinberg  dapat  disebabkan  oleh (1) adanya frekuensi alel yang dipengaruhi jenis kelamin; (2) adanya jenis tersembunyi: (3) jumlah sampel masih kurang banyak dan (4) kesalahan interpretasi. Populasi Tasikmalaya untuk kedua jenis nyamuk ternyata mempunyai keberagaman genetik yang lebih rendah bila dibandingkan dengan populasi Pelabuhan Ratu, diperkirakan berkorelasi positif dengan adanya  aktivitas manusia, juga dapat  mengakibatkan penurunan  populasi  dan jenis  nyamuk.  Hal sebaliknya, erat kaitannya  dengan lebih  tinggi  dan lebih beraneka ragamnya  populasi  nyamuk  di daerah Pelabuhan Ratu. Lebih tingginya keberagaman genetika populasi Pelabuhan Ratu  juga dikaitkan dengan adanya area hutan, kebun dan ladang yang lebih luas dan sedikitnya persawahan sehingga perindukan nyamuk dan macam jenisnya juga lebih tinggi.
Kata kunci: Anopheles barbirostris, A.  vagus,  malaria, keberagaman genetik, elektroforesis selulosa asetat, analisis allozim
Penulis: R. Ameria Sumatri dan  Djoko T. Iskandar
Kode Jurnal: jpbiologidd050003

Artikel Terkait :