PEMANFAATAN BAHAN ORGANIK SEBAGAI BAHAN PEMBAWA INOKULAN FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA

INTISARI: Fungi mikoriza arbuskula (FMA) dikenal sebagai pupuk hayati yang dapat meningkatkan produktivitas tanah dan tanaman. Produksi inokulan FMA di Indonesia pada umumnya menggunakan bahan pembawa anorganik berupa zeolit. Seiring dengan perkembangannya, terutama di dalam hal pemanfaatan sumber daya lokal dan menciptakan biaya produksi yang lebih ekonomis dan ramah lingkungan, perlu dicarikan alternatif bahan pembawa lain seperti bahan organik. Jerami dan sekam merupakan sumber bahan organik yang mudah didapat yang berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai bahan pembawa pupuk hayati FMA.Percobaan rumah kaca telah dilakukan untuk mengetahui jenis bahan organik (jerami, arang sekam atau kombinasinya) yang terbaik untuk digunakan sebagai media produksi inokulan mikoriza (dibandingkan dengan media zeolit). Percobaan menggunakan rancangan acak kelompok pola faktorial dengan dua faktor dan tiga ulangan. Faktor pertama adalah jenis bahan organik yang terdiri atas kontrol/zeolit, jerami, arang sekam, dan jerami + arang sekam 50:50 v/v sedangkan faktor kedua adalah sumber inokulan campuran  beberapa  spesies  FMA  dari  tanaman  inang  yang  berbeda,  yaitu  inang  Jarak  dan  inang  Sorgum.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa arang sekam lebih baik dibandingkan dengan jerami atau campuran arang sekam dan jerami untuk digunakan sebagai media produksi inokulan mikoriza. Kualitas inokulan bermedia arang sekam secara statistik  tidak  berbeda  nyata  dengan  inokulan  kontrol  yang  bermedia  zeolit  ditinjau  dari  parameter  jumlah  spora, persentase akar terinfeksi, panjang akar terinfeksi dan berat akar segar. Dengan demikian arang sekam berpotensi untuk digunakan sebagai media inokulan FMA.
Kata kunci: bahan organik, fungi mikoriza arbuskula, pupuk hayati
Penulis: ANNE NURBAITY, DIYAN HERDIYANTORO, OVIYANTI MULYANI
Kode Jurnal: jpbiologidd090012

Artikel Terkait :