PENGALAMAN KEROKAN SEBAGAI TERAPI KOMPLEMENTER

ABSTRAK: Terapi komplementer adalah suatu terapi pengganti atau pelengkap dari terapi medis yang digunakan. Saat ini terapi komplementer banyak dikembangkan dalam dunia keperawatan. Salah satu jenis terapi komplementer  adalah  kerokan. Kerokan  bagi  masyarakat  khususnya  pada  masyarakat  suku  Jawa dipercaya dapat  mengobati  beberapa  penyakit, Seringnya masyarakat Jawa  menggunakan  terapi  ini, membuat  masyarkat  pada umumnya menganggap  bahwa  kerokan  merupakan  suatu  budaya  yang melekat  pada  suku  Jawa. Tujuan  dari  penelitian  ini  adalah  untuk  menggambarkan  bagaimana pengalaman seseorang yang menggunakan kerokan sebagai terapi komplementer. Desain penelitian ini adalah  kualitatif  etnografi,  Sample  dalam  penelitian  ini  berjumlah  4  orang  yang  bersuku  Jawa  dan sering  melakukan  kerokan.  Metode  pengumpulan  data  dengan  cara  wawancara  mendalam  dengan bantuan panduan wawancara mendalam dan tape recorder. Hasil dari penelitian ini ditemukan 2 tema tentang  kerokan.  Tema  yang  pertama  yaitu  kerokan merupakan  budaya  yang  turun  temurun.  Hal  ini dibuktikan  dengan  kerokan  dilakukan  dari anggota  keluarga.  Tema  yang  kedua  yaitu  kerokan dipercaya  sebagai  terapi.  Dari  tema  ini  didapat  3  sub  tema,  yaitu  (1)  kerokan  sebagai  terapi  yang mudah,  murah  dan  manjur,  (2)  kerokan  sebagai  terapi  alternative  dan  pelengkap  dari  terapi konvensional,  (3)  kerokan  merupakan  terapi  yang  mengakibatkan  kecanduan.  Berdasarkan  hasil penelitian  ini,  disarankan  agar  menjadikan  kerokan  sebagai  terapi  komplementer  dalam  dunia keperawatan.
Kata kunci: kerokan, terapi komplementer
Penulis: Maria Suryani dan Medina Sianturi
Kode Jurnal: jpkeperawatandd130005

Artikel Terkait :