PENGARUH KADAR AIR, DOSIS DAN LAMA PENGENDAPAN KOAGULAN SERBUK BIJI KELOR SEBAGAI ALTERNATIF PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI TAHU
Abstrak: Limbah cair
industri tahu mengandung
bahan-bahan organik yang
sangat tinggi. Senyawa-senyawa organik
di dalam limbah cair
tersebut berupa protein,
karbohidrat, lemak dan
minyak. Berdasarkan hasil
studi Balai Perindustrian Medan
terhadap karakteristik air
buangan industri tahu
di Medan, diketahui
bahwa limbah cair industri tahu rata-rata mengandung BOD
(4583 mg/l), COD (7050 mg/l), TSS (4743
mg/l) dan minyak atau lemak (26
mg/l) dengan pH
6,1. Oleh sebab
itu, limbah cair
tersebut harus diolah
terlebih dahulu sebelum
dibuang ke lingkungan untuk
mengurangi kandungan pencemar yang menyertai limbah tersebut. Salah satu
koagulan alternatif yang dapat digunakan adalah serbuk biji kelor. Penelitian
ini menggunakan serbuk biji kelor dengan kadar air 7 %. Variasi dosis koagulan yang
digunakan 2000, 3000,
4000, 5000 mg/200 ml
limbah cair tahu, ukuran koagulan
50 dan 70 mesh
dengan pH awal
adalah 4. Waktu
pengendapan optimum yang
diperoleh adalah 60
menit dengan penurunan turbiditas
77,43 %, TSS 90,32 %, dan COD 63,26 %
pada dosis koagulan 5000 mg/200 ml, dan ukuran partikel koagulan
70 mesh dengan
pH akhir adalah
4, sehingga dapat
disimpulkan bahwa biji
kelor dapat digunakan sebagai
koagulan yang efektif karena persentase penurunan yang diperoleh di atas 50 %.
Kata Kunci: limbah cair
industri tahu, biji kelor, turbiditas, TSS, COD
Penulis: Ayu Ridaniati Bangun,
Siti Aminah, Rudi Anas Hutahaean, M. Yusuf Ritonga
Kode Jurnal: jpkimiadd130165