PENGARUH WAKTU FERMENTASI CAMPURAN Trichoderma reesei DAN Aspergillus niger TERHADAP KANDUNGAN PROTEIN DAN SERAT KASAR AMPAS SAGU
Abstract: Ampas sagu merupakan
limbah hasil industri pertanian yang belum dimanfaatkan secara optimal sebagai
pakan ternak unggas, karena memiliki kadar protein yang rendah dan kandungan
serat kasar yang tinggi. Pada penelitian ini dilakukan fermentasi campuran
dengan menggunakan trichoderma reesei dan Aspergillus niger untuk mengetahui
pengaruhnya terhadap kandungan protein dan serat kasar ampas sagu. Fermentasi
dipengaruhi oleh dua variable, yaitu waktu penundaan pencampuran kedua kapang
dan waktu fermentasi. Pada penelitian ini yang diujikan yaitu bilamana A.niger
diinokulasikan setelah fermentasi oleh T.reesei berjalan 0 hari (D0)1 hari (D1)
dan 2 hari (D2 ), serta waktu fermentasi yang digunakan yaitu 2 hari (T2), 4
hari (T4) dan 6 hari (T6). Secara umum, kadar protein dan serat kasar meningkat dengan variasi waktu yang
diberikan. Kadar protein dan serat kasar ampas sagu sebelum difermentasi yaitu
1,54% dan 11,16%. Peningkatan kadar protein tertinggi diperoleh pada kondisi
D1T6 yaitu sebesar 16,27%. Peningkatan protein disebabkan oleh penambahan
protein yang disumbangkan oleh sel mikroba akibat pertumbuhnnya yang
menghasilkan produk protein sel tunggal (PST). Kadar serat paling rendah
diperoleh pada D1T2 yaitu sebesar 26,76%. Hasil ini menunjukkan bahwa
pemanfaatan kedua kapang dapat meningkatkan kandungan protein ampas sagu, namun
tidak dapat menurunkan kadar serat yang tinggi.
Kata kunci: Ampas Sagu,
Protein Kasar, Serat Kasar, Trichoderma reesei, Aspergillus niger
Penulis: Ria Fransistika, Nora
Idiawati, Lia Dest
Kode Jurnal: jpkimiadd120021