Perbandingan Hasil Atenuasi Tomografi 3D Menggunakan Metoda Spectral Fitting & Spectral Ratio Dalam Usaha Pemetaan Bawah Permukaan (Studi Kasus Gunung Guntur)

Abstrak: Metoda spectral fitting dan spectral ratio diuji untuk mendapatkan nilai Q atau atenuasi dalam usaha  pencitraan bawah permukaan dengan menggunakan  teknik inversi tomografi tiga dimensi. Dalam studi ini digunakan data gempamikro di sekitar Gunung Guntur yang direkam dari tahun 1995 sampai 2007 yang terdiri atas 4800 seismogram. Metoda spectral fitting dan spectral ratio secara umum memperlihatkan daerah anomali yang sama. Studi menggunakan  gelombang P dan S menunjukkan bahwa daerah atenuasi tinggi  bersesuaian dengan daerah kecepatan rendah, yang membentang dari Gunung Guntur sampai Kaldera Kamojang. Dari segi hasil citra terlihat bahwa atenuasi menggunakan spectral ratio dari gelombang S memiliki pola yang sama dengan gelombang P, hal ini disebabkan atenuasi gelombang S diturunkan langsung dari gelombang P. Pada metoda spectral ratio nilai Q sangat tergantung pada  lebar jendela frekuensi yang diambil dan pengaruh noise untuk menentukan kemiringan dari hubungan linier antara logaritma natural dari perbandingan spektral dengan frekuensi. Hasil dari spectral fitting menununjukkan bahwa pola citra atenuasi gelombang S memiliki pola citra yang berbeda dibandingkan dengan citra anomali gelombang P, sebab masing-masing ditentukan secara terpisah & tidak bergantung satu sama lain. Mengingat sensitivitas nilai Qp dan Qs sangat penting kaitannya dalam estimasi fluida batuan, maka penentuan Qs  sebaiknya tidak bergantung langsung dengan Qp. Dengan alasan di atas dan  lebih banyaknya faktor yang berpengaruh dalam estimasi nilai Q menggunanakan spectral ratio, maka metoda spectral fitting lebih direkomendasikan dalam penentuan nilai Q.
Kata kunci: Atenuasi, Spectral fitting, Spectral ratio, Tomografi, Gunung Guntur
Penulis: Awali Priyono, Gede Suantika dan Sri Widiyantoro
Kode Jurnal: jpbiologidd100018

Artikel Terkait :