PERBEDAAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN KANKER SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK DI RUMAH SAKIT TELOGOREJO SEMARANG
Abstract: Kanker merupakan
penyakit pada tubuh sebagai akibat dari sel-sel tubuh yang tumbuh dan
berkembang abnormal di luar batas kewajaran dan sangat liar, serta dapat
menimbulkan berbagai macam keluhan diantaranya nyeri. Nyeri adalah keluhan
utama yang paling sering diutarakan oleh penderita dan merupakan alasan paling
umum untuk mencari dan mendapatkan bantuan medis. Terapi musik bermanfaat untuk
symptom management yang dapat mengurangi sakit dan mual karena kanker serta
meningkatkan kualitas hidup secara psikologis walaupun tidak dapat
menyembuhkan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan intensitas nyeri pada pasien kanker sebelum
dan sesudah pemberian terapi musik klasik di Rumah Sakit Telogorejo Semarang.
Jenis penelitian ini adalah “eksperimental klinik” dengan menggunakan rancangan
penelitian Pretest-Postest One Design. Banyaknya sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah 16 responden. Berdasarkan analisis dari 16 responden,
intensitas nyeri responden sebelum diberikan terapi musik klasik berada pada
skala mengganggu aktivitas (skala 6) sebanyak 9 responden (56,3%), agak
mengganggu (skala 4) sebanyak 6 responden (37,5%) dan sangat mengganggu (skala
8) sebanyak 1 responden (6,3%). Sesudah diberikan terapi musik klasik,
intensitas nyeri responden pada skala berat menurun menjadi tidak ada (0%),
mengganggu aktivitas (skala 6) sebanyak 3 responden (18,8%), sedikit sakit
(skala 2) sebanyak 4 responden (25,0%), tidak sakit (skala 0) sebanyak 9
responden (56,3%). Hasil uji wilxocon signed test menunjukan nilai p=0,001
(p<0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan intensitas nyeri
pada pasien kanker sebelum dan sesudah pemberian terapi musik klasik di Rumah
Sakit Telogorejo Semarang.
Kata kunci: Kanker, Intensitas
Nyeri, Terapi Musik Klasik
Penulis: Andreas Endarto,
Ismonah, Wulandari Meikawati
Kode Jurnal: jpkeperawatandd120030