POTENSI TAMAN NASIONAL BOGANI NANI WARTABONE, PERMASALAHAN DAN KONSERVASI PADA TINGKAT PENGEMBANGAN DAN PENGAWASAN
ABSTRAK: Taman Nasional
Bogani Nani Wartabone
sebelumnya bernama Dumoga
Bone. Nani Wartabone seorang
pahlawan yang terkenal di daerah Gorontalo, untuk mengenang pahlawan tersebut maka
namanya diabadikan pada
nama Taman Nasional.
Pada tahun 1982 luas 300.000 hektar dinyatakan Menteri
Pertanian. Ditunjuk Menteri Kehutanan, SK No. 731/Kpts-II/1992 luas 287.115
hektar. Propinsi Gorontalo dengan ketinggian tempat 50 – 2.000 meter dpl. Posisi
1o– 4o LS,
120o–124o BT. Permasalahan;
terjadinya fragmentasi, perladangan berpindah, pertanian, illegal
logging, pemukiman, pertambangan, dan pencurian spesies flora dan fauna.
Tujuan mengetahui potensi
Taman Nasional Bogani
Nani Wartabone, permasalahan dan
upaya konservasi. Potensi Taman Nasional Bogani Nani Wartabone adalah; Flora terdiri dari 400 jenis pohon, 241 jenis
tumbuhan tinggi, 120 jenis efifit dan terdapat 24 jenis anggrek. Tumbuhan endemik yaitu; palem
matayangan, kayu hitam
dan bunga bangkai(Amophaphallus compamulatus). Tumbuhan yang umum adalah
cempaka, kenanga, agates, dan tanaman hias.Taman Nasional Bogani Nani
Wartabone memiliki 24
jenis mamalia, 64
jenis aves, 11
jenis reptile. Mamalia (satwa endemik) :
monyet hitam/yaki (Macaca
nigra), Monyet Dumoga
Bone, babirusa, kelelawar bone,
kus-kus besar (Palanger ursinus), anoa kecil (B.quarlesi). Di Taman Nasional Bogani Nani
Wartabone tercatat 200 –
225 jenis burung. Reptil : ular
kobra, king kobra
(N. hammah), ular belang,
katak pohon (Rhacophorus
monticola), ikan: ikan
mas (Cyprinus carpio), bekicot
(Achatina fulica). Upaya konservasi
adalah pada tingkat pengembangan dan pengawasan. Dalam upaya konservasi harus
ada kerja sama dari pemerintah dan masyarakat sekitar kawasan.
Kata kunci: Potensi Bogani
Nani Wartabone, Permasalahan, Konservasi
Penulis: Femmy Roosje Kawuwung
Kode Jurnal: jpbiologidd100017