Simulasi Pola Arus Baroklinik di Perairan Indonesia Timur dengan Model Numerik Tiga dimensi
Abstrak: Penelitian ini
mengkaji pola arus Indonesia Timur dengan menggunakan persamaan Navier-Stokes.
Pola arus tersebut disimulasikan dengan Hamburg Shelf Ocean Model (HAMSOM). Dua
skenario yang dipilih mewakili kondisi monsun barat (Februari 1994) dan monsun
timur (Agustus 1994). Hasil penelitian ini membahas pola rata-rata arus
permukaan, arus lapisan 100-200 m, dan arus dasar laut. Pada saat monsun barat,
sirkulasi arus permukaan di Selat Makassar menuju ke selatan dan membelok ke
timur yang diteruskan ke Samudera Pasifik serta Laut Arafuru. Sedangkan pada
monsun timur, arus di Selat Makassar menuju ke selatan yang membelok ke barat
ke arah Laut Jawa dan ke timur ke arah Samudera Pasifik. Secara umum pola
sirkulasi arus sesuai dengan hasil Wyrtki, 1961 dan Ahmat et al., 1995. Akan
tetapi kurang sesuai dengan hasil Gordon dan McClean, 1999. Sedangkan di
lapisan 100 – 200 m, pada monsun barat, arus yang melalui Selat Makassar
terbagi menjadi dua arah arus, yakni dari Laut Bali mengarah ke utara dan dari
Samudera Pasifik mengarah ke selatan, sedangkan yang terjadi pada monsun timur
arus yang melewati di Selat Makassar hanya mengalir menuju ke Samudera Pasifik.
Di Samudera Hindia arus terpecah menjadi 2 arah yaitu, menuju perairan pantai
selatan Jawa dan Laut Timor serta Laut Arafuru yang berlaku untuk kedua monsun.
Dari Laut Banda, pada kedua monsun, arus menuju Samudera Pasifik melalui Laut
Buru dan Laut Maluku.
Kata kunci: Arus baroklinik,
Arus permukaan, Arus lapisan 100-200 m, Arus dasar laut, Perairan Indonesia
Timur
Penulis: Syamsul Rizal, Ichsan
Setiawan, Muhammad, Taufiq Iskandar, dan Mulyadi A. Wahid
Kode Jurnal: jpkimiadd090004