Studi Teoretis Struktur Elektronik dan Sifat Transisi Spin Kompleks [Fe(dpa)2(NCS)2]

Abstrak: Metode komputasi B3LYP/6-31G(d) telah digunakan untuk meramalkan sifat transisi spin (TS) kompleks berinti tunggal [Fe(dpa)2(NCS)2] isomer cis dan trans. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa dalam vakum dan metanol, cis-[Fe(dpa)2(NCS)2] memiliki  ∆Eel yang lebih sesuai untuk terjadinya TS. Dalam metanol, isomer cis-[Fe(dpa)2(NCS)2] memiliki momen dipol yang lebih tinggi (21,59 D) dibanding isomer trans-[Fe(dpa)2(NCS)2] dan kompleks tak tersubstitusi, [Fe(dpa)3]2+ (5,70 dan 0,03 D) sehingga metanol sebagai pelarut polar lebih menstabilkan konfigurasi cis dalam larutan. Dapat diramalkan bahwa jika dilakukan sintesis, pada suhu kamar ketiga kompleks bersifat spin tinggi tetapi hanya isomer cis-[Fe(dpa)2(NCS)2] yang berpotensi menjadi kompleks TS. Analisis populasi orbital atom utama menunjukkan bahwa antara pita dasar elektronik terjadi transisi yang menunjuk pada pengalihan muatan dari ligan NCS- ke ligan utama (ligand-to-ligand charge-transfer, LLCT). Dapat disimpulkan bahwa metode komputasi B3LYP/6-31G(d) memberikan daya ramal yang baik terhadap kompleks TS berinti tunggal.
Kata kunci: B3LYP /6-31G(d), Transisi spin, Konfigurasi, Transfer muatan
Penulis: Yusthinus Thobias Male, Djulia Onggo, Muhamad Abdulkadir Martoprawiro, dan Ismunandar
Kode Jurnal: jpkimiadd090005

Artikel Terkait :