Sumber Self Efficacy
Ada
beberapa sumber self efficacy. Bandura (Alwisol, 2004) menyebutkan empat sumber self-efficacy yaitu sebagai berikut:
Pengalaman performansi
- Participant modelling yaitu meniru individu yang berprestasi
- Performance desensitization yaitu menghilangkan pengaruh buruk prestasi masa lalu
- Performance exposure yaitu menonjolkan keberhasilan yang pernah diraih
- Self Instructed performance yaitu melatih diri untuk melakukan yang terbaik
Pengalaman
vicarious
- Live modelling yaitu mengamati model yang nyata
- Symbolic modelling yaitu mengamati model simbolik, film, komik, cerita
Persuasi verbal
- Sugestion yaitu mempengaruhi dengan kata-kata berdasar kepercayaan
- Exhortation yaitu nasihat, peringatan yang mendesak
- Self instruction yaitu memerintah diri sendiri
- Interpretive treatment yaitu interpretasi baru memperbaiki interpretasi lama yang salah
Pembangkitan emosi
- Atribution yaitu mengubah atribusi, penanggungjawab suatu kejadian emosional
- Relaxation biofeedback yaitu relaksasi
- Symbolic desensitization yaitu menghilangkan sikap emosional dengan modeling simbolik
- Symbolic exposure yaitu memunculkan emosi secara simbolik
Self-efficacy dipengaruhi oleh responsif lingkungan. Self-efficacy yang tinggi atau rendah, dikombinasikan dengan
lingkungan yang responsif atau tidak responsif, akan menghasilkan empat
kemungkinan prediksi tingkah laku. Kombinasinya dapat dilihat pada tabel 2.1
berikut:
Tabel. Kombinasi self-efficacy dan
Lingkungan sebagai Prediktor Tingkah Laku
Efikasi
|
Lingkungan
|
Prediksi hasil tingkah laku
|
Tinggi
|
Responsif
|
Sukses,
melaksanakan tugas yang sesuai dengan kemampuannya
|
Rendah
|
Tidak Responsif
|
Depresi,
melihat orang lain sukses pada tugas yang dianggapnya sulit
|
Tinggi
|
Tidak Responsif
|
Berusaha keras mengubah lingkungan menjadi
responsif, melakukan protes, aktivitas sosial, bahkan memaksakan perubahan
|
Rendah
|
Responsif
|
Orang menjadi apatis, pasrah, merasa tidak
mampu
|
(dalam Alwisol, 2004).