Tipe-tipe strategi Self Regulated Learning
Ada beberapa
tipe-tipe strategi self regulated
learning. Strategi self-regulated learning adalah tindakan dan
proses yang menunjukkan kepada siswa bagaimana cara memperoleh informasi atau kemampuan
yang meliputi perantara, tujuan, dan persepsi instrumental (Zimmerman, 1989).
Tujuan dari setiap strategi difungsikan untuk meningkatkan self-regulation baik
itu fungsi pribadi, performa tindakan akademis, dan lingkungan belajar
(Zimmerman, 1989). Strategi yang dapat diambil sebagai contoh adalah strategi
organisasi dan perubahan, latihan dan mengingat, serta penetapan tujuan dan
perencanaan berpusat pada regulasi pribadi yang optimal. Strategi seperti self-evaluation
dan pemberian konsekuensi diri (selfconcequency) dapat meningkatkan
fungsi perilaku, sedangkan strategi penyusunan lingkungan, pencarian informasi,
pemeriksaan ulang, serta pencarian bantuan dimaksudkan untuk meningkatkan
lingkungan belajar siswa.
Zimmerman dan
Martinez-Pons (dalam Pratiwi, 2009) memaparkan lebih jauh mengenai tipe-tipe
strategi self-regulated learning.
Strategi tersebut dikelompokkan menjadi 15
tipe berdasarkan wawancara dengan siswa-siswa sekolah menengah tentang
bervariasinya strategi yang umumnya digunakan dalam konteks belajar.
- Evaluasi diri (self-evaluating) adalah pernyataan yang mengindikasikan siswa berinisiatif mengevaluasi kualitas atau kemajuan pekerjaan yang dilakukan.
- Pengorganisasian dan perubahan (organizing and transforming) adalah pernyataan yang mengindikasikan siswa berinisiatif menyusun kembali materi instruksional untuk meningkatkan proses belajar baik secara jelas maupun tersembunyi.
- Penetapan tujuan dan perencanaan (goal-setting and planning) adalah pernyataan yang mengindikasikan siswa menetapkan tujuan pendidikan atau subtujuan dan merencanakan langkah selanjutnya, pengaturan waktu dan menyelesaikan aktivitas yang berhubungan dengan tujuan.
- Pencarian informasi (seeking information) adalah pernyataan yang mengindikasikan siswa berinisiatif untuk mendapatkan informasi berkenaan dengan tugas selanjutnya dari sumber-sumber non-sosial ketika mengerjakan tugas.
- Latihan mencatat dan memonitor (keeping records and monitoring) adalah pernyataan yang mengindikasikan siswa berinisiatif mencatat kejadian atau hasil-hasil selama proses belajar.
- Penyusunan lingkungan (environmental structuring) adalah pernyataan yang mengindikasikan siswa berinisiatif memilih atau menyusun kondisi lingkungan fisik untuk mempermudah belajar.
- Pemberian konsekuensi diri (self-consequating) adalah pernyataan yang mengindikasikan siswa memiliki susunan dan daya khayal (imagination) untuk memperoleh reward atau punishment apabila mengalami keberhasilan atau kegagalan.
- Latihan dan mengingat (rehearsing and memorizing) adalah pernyataan yang mengindikasikan siswa berinisiatif mengingat materi dengan cara latihan secara overt maupun covert.
- Pencarian bantuan sosial-teman sebaya (seeking social assistance-peers) adalah pernyataan yang mengindikasikan individu mencoba mendapatkan bantuan dari teman sebaya.
- Pencarian bantuan sosial-guru (seeking social assistance-teachers) adalah pernyataan yang mengindikasikan siswa mencoba mendapatkan bantuan dari guru.
- Pencarian bantuan sosial-orang dewasa (seeking social assistance-adult) adalah pernyataan yang mengindikasikan siswa mencoba mendapatkan bantuan dari orang dewasa.
- Pemeriksaan ulang catatan (reviewing records-notes) adalah pernyataan yang mengindikasikan siswa memiliki inisiatif membaca kembali catatan.
- Pemeriksaan ulang soal-soal ujian (reviewing records-tests) adalah pernyataan yang mengindikasikan siswa mempunyai inisiatif membaca kembali soal-soal ujian.
- Pemeriksaan ulang buku teks (reviewing records-textbooks) adalah pernyataan yang mengindikasikan siswa memiliki inisiatif membaca kembali buku teks untuk mempersiapkan kelas atau ujian berikutnya.
- Lain-lain, berupa pernyataan yang menunjukkan perilaku belajar yang diajukan oleh orang lain seperti guru atau orang tua, dan semua respon verbal yang tidak jelas.