APLIKASI KO-KEMOTERAPI FRAKSI ETIL ASETAT EKSTRAK ETANOLIK DAUN SAMBUNG NYAWA (GYNURA PROCUMBENS (LOUR.) MERR.) PADA SEL KANKER PAYUDARA MCF-7

ABSTRAK: Penggunaan kombinasi kemoterapi, yaitu senyawa kemoprevensi yang bersifat non-toksik atau lebih tidak toksik dikombinasikan dengan agen kemoterapi, diketahui mampu meningkatkan sensitifitas sel kanker serta efikasi kemoterapi dengan penurunan toksisitas terhadap jaringan normal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek sinergisme aplikasi ko-kemoterapi fraksi etil asetat ekstrak etanolik daun Sambung Nyawa (FES) atau Gynura procumbens (Lour.) Merr. terhadap sel kanker payudara MCF-7. Uji MTT digunakan untuk mengukur besarnya efek penghambatan pertumbuhan sel MCF-7 oleh adanya perlakuan kombinasi FES-Dox, kemudian ditentukan index kombinasinya (IK) untuk menetapkan apakah efeknya sinergis, aditif atau antagonis. Perlakuan dengan FES (5-250 µg/ml) selama 48 jam menghasilkan penghambatan pertumbuhan sel sebesar 15-76%, dengan IC50 85 µg/ml sedangkan perlakuan dengan Dox (10-100 nM) belum menghasilkan efek penghambatan. Aplikasi kombinasi FES (5-40 µg/ml)-Dox (10-75 nM) nampaknya tidak menunjukkan efek yang sinergis, namun demikian hal ini masih perlu diteliti lebih lanjut mengingat IC50 Dox terhadap sel MCF-7 belum dapat ditentukan. Hasil penelitian kemungkinan dipengaruhi oleh karakteristik sel uji yang digunakan. Doxorubicin diketahui mampu menginduksi jalur survival apoptosis Akt pada sel MCF-7, sehingga sel tersebut menjadi resisten terhadap doxorubicin.
Kata kunci: Sel kanker payudara MCF-7, Doxorubicin, ekstrak etanolik daun Sambung Nyawa, ko-kemoterapi
Penulis: Riris Istighfari Jenie dan Edy Meiyanto
Kode Jurnal: jpfarmasidd090003

Artikel Terkait :