Daya Saing Daerah Tujuan Wisata (Studi Kasus Rendahnya Daya Saing Taman Wisata Alam Kawah Ijen Banyuwangi)

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap dan memahami: (1) sedikitnya jumlah kunjungan dan rendahnya daya saing TWA KawahIjen sebagai daerah tujuan wisataBanyuwangi, (2) Karakteristik TWA Kawah Ijen sebagai daerah tujuan wisata Banyuwangi tidak mengalami perubahan, (3) Menentukan Strategi yang tepat guna meningkatkan Daya Saing. Setting penelitian adalah TWA Kawah Ijen Banyuwangi. Penelitian ini menggunakan pendekatan postpositivist dengan desain penelitian studi kasus interpretatif tipe ”single case”.  Analisis yang digunakan Model Interaktif dari Milles dan Huberman. Temuan penting dalam penelitian ini adalah: (1) Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen sebagai daerah tujuan wisata Banyuwangi sangat mempesona yaitu memiliki keindahan alam dan keunikan, akan tetapi jumlah pengunjung sedikit dan daya saingnya rendah. Sedikitnya jumlah kunjungan disebabkan TWA Kawah Ijen memiliki karakteristik sebagai wisata minat khusus yaitu khusus wisatawan yang senang akan petualangan, dimana untuk mencapai Kawah dibutuhkan perjuangan yang sangat berat. Rendahnya daya saing disebabkan karena faktor penentu daya saing di  TWA Kawah Ijen kurang baik. (2) Penyebab tidak berubahnya karakteristik  TWA Kawah Ijen Banyuwangi dikarenakan aspek manajerial yang dimiliki pimpinan (komunikasi tidak efektive dan komitmen tidak terbentuk) antara Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam (BBKSDA ) sebagai pengelola TWA Kawah Ijen dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi. Kedua lembaga tersebut berjalan sendiri-sendiri. (3) Strategi Niche Market (Ceruk Pasar) dan Marketing Mix dapat meningkatkan daya saing, (4) Resource-Based View (RBV) digunakan untuk menentukan kemampuan bersaing TWA Kawah Ijen dengan memanfaatkan sumberdaya alam dan keunikan yang dimiliki serta meningkatkan kapabilitasnya. Kompetensi inti (sumberdaya alam dan keunikan) harus tetap terjaga sebagai daya tarik bagi wisatawan untuk mengunjungi daerah tujuan wisata. (5) Destination Management Organization (DMO) sebagai tata kelola daerah tujuan wisata belum diterapkan pada TWA Kawah Ijen Banyuwangi, akan tetapi dengan menghadirkan konsep DMO pada TWA Kawah Ijen Banyuwangi diharapkan dapat meningkatkan jumlah kunjungan dan meningkatkan daya saing. Kesuksesan penerapan konsep tersebut mensyaratkan adanya realisasi kerjasama tim (bukan hanya wacana) antar seluruh pihak yang terkait dengan industri pariwisata.
Kata Kunci: daya saing, daerah tujuan wisata, wisata minat khusus, resource-based view, strategi ceruk pasar, destination management organization
Penulis: Slamet Riyadi, Djumilah Hadiwidjojo, Djumahir, Luchman Hakim
Kode Jurnal: jpmanajemendd120060
Pesan jurnal yang anda butuhkan disini.... >>> KLIK DISINI <<<
Atau download gratis di bawah ini:

Artikel Terkait :