EFEKTIFITAS MENYUSUI PADA PROSES INVOLUSIO UTERI IBU POST PARTUM 0-10 HARI DI BPS KOTA SEMARANG
ABSTRAK: Tingginya angka
kematian ibu (AKI) menunjukkan bahwa kesehatan reproduksi para ibu masih memperihatinkan. Standar
pelayanan kebidanan juga
menyebutkan bahwa bidan
harus mampu melakukan pemantauan
ibu dan bayi
terhadap terjadinya komplikasi
serta melakukan tindakan yang diperlukan.
Disamping itu bidan harus mampu memberikan penjelasan tentang hal-hal yang
mempercepat pulihnya kesehatan.
Berdasarkan hasil survey
pendahuluan diperoleh bahwa dari
201 orang ibu
yang nifas di
BPS. NY Istirochah
Kota Semarang selama
bulan September - Oktober 2008, sebanyak 32 ibu nifas, 5 nifas yang
mengalami kasus subinvolusio, dan 3 diantaranya merupakan ibu nifas yang
menyusui tidak efektif. Menyusui
dapat merangsang putting
susu terhadap ujung
syaraf sensoris. Rangsangan putting susu
tidak hanya diteruskan
sampai ke kelenjar
hipofisis depan tetapi
juga ke kelenjar hipofisis bagian
belakang yang mengeluarkan
hormon oksitosin. Hormon
ini berfungsi memacu kontraksi otot
polos yang ada di dinding
saluran, sehingga ASI
keluar. Oksitosin juga memacu kontraksi otot rahim sehingga involusi
rahim makin cepat dan baik.
Tujuan penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui efektifitas menyusui
pada proses involusio uteri ibu
postpartum 0-10 hari.
di BPS Ny.
Istirochah Kota Semarang.
Penelitian ini dilaksanakan pada
bulan Juli 2009
di BPS Ny.
Istirochah Kota Semarang.
Populasi dalam penelitian ini
sebanyak semua ibu nifas di BPS Ny. Istirochah Kota Semarang yang ada pada
bulan September dan Oktober 2008 yang berjumlah 32 orang, sedangkan sampel yang
digunakan dalam penelitian ini sebanyak
32 responden atau
keseluruhan dari populasi. Data yang
dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer, dengan cara
menggunakan kuesioner. Data diolah dengan langkah editing, coding, scoring,
entry, dan analisis data. Pada
analisis digunakan metode
analisis univariat yang
hanya menghasilkan distribusi dan persentase dari tiap variabel.
Data kemudian dihitung dengan menggunakan analisis deskriptif persentase.
Hasil penelitian diperoleh
Proporsi ibu yang
menyusui efektif sebanyak
16 responden (50,00%) dan tidak
menyusui efektif sebanyak 16 responden (50,00%). Proporsi proses involusioyang sesuai sebanyak 19 responden (59,40%) terjadi
pada ibu yang menyusi efektif dan Proporsi proses involusi yang tidak sesuai
sebanyak 13 responden (40,6%) terjadi pada ibu yang menyusui tidak efektif.
Saran yang dapat diberikan adalah kepada tenaga kesehatan agar selalu
memberikan penyuluhan pada ibu-ibu
tentang teknik-teknik menyusui
yang baik sehingga
ibu yang dapat melaksanakan teknik
menyusui yang efektif.
Kepada msyarakat agar
selalu mencari informasi melalui tenaga
kesehatan, media informasi
mengenai teknik menyusui
yang efektif, sehingga terjadinya penurunan TFU dan Lochea
akan menjadi baik.
Kata Kunci: Efektifitas
menyusui, Proses Involusio Post Partum
Penulis: Rifatul Bafiroh,
Farida Arintasari
Kode Jurnal: jpkebidanandd110010