EKSTRAKSI KEMIRI DENGAN METODE SOXHLET DAN KARAKTERISASI MINYAK KEMIRI

Abstrak: Kemiri berasal  dari Kepulauan Hawaii. Tanaman ini  kemudian menyebar ke negara lain, termasuk Indonesia, dan pertama  kali  tumbuh di  Maluku. Kemiri  menjadi  komoditas  dalam  negeri  dan  juga  komoditas  ekspor  di  Indonesia. Kemiri dikenal masyarakat karena bijinya sering digunakan sebagai bumbu masak. Biji kemiri memiliki kandungan minyak  yang  tinggi,  yaitu  50-60%  dari  berat  biji.  Fungsi  minyak  kemiri  adalah  sebagai  penyubur  rambut,  bahan pelapis  cat,  dan  bahan  pernis.  Dengan  penelitian  yang  lebih  mendalam,  diharapkan  minyak  kemiri  dapat diaplikasikan lebih luas.Tujuan penelitian ini adalah mengambil minyak kemiri dari bijinya secara maksimal dengan metode  ekstraksi  Soxhlet  dengan  kualitas  yang  baik.  Manfaat  penelitian  ini  adalah  memberikan  masukan  dan informasi pelarut yang terbaik pada ekstraksi biji kemiri sehingga dapat meningkatkan pendayagunaan sumber daya alam biji  kemiri  dan dapat  mendukung  industri  lainnya.  Metodologi  penelitian  yang  digunakan pada  penelitian  ini terdiri  dari perlakuan awal  biji  kemiri,  ekstraksi  Soxhlet  biji  kemiri  dengan pelarut  aseton,  etanol,  dan  n-heksana. Kemudian dilanjutkan dengan analisis minyak kemiri yang diperoleh. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah pelarut yang menghasilkan rendemen paling tinggi dalam mengekstrak minyak dari biji kemiri adalah n-heksana, dengan nilai rendemen 74,57% dari berat biji. Namun, kualitas terbaik minyak kemiri terjadi pada ekstraksi pelarut etanol, dengan nilai bilangan asam 8,27 gram KOH/gram minyak.
Kata kunci: soxhlet, kemiri, aseton, etanol, n-heksana
Penulis: Ariestya Arlene
Kode Jurnal: jpkimiadd130176

Artikel Terkait :