EVALUASI PENGADAAN DAN KETERSEDIAAN OBAT DI RSUD HADJI BOEJASIN PELAIHARI TAHUN 2006‐2008

ABSTRAK:Sistem pengadaan obat di RSUD  Hadji  Boejasin tahun  2006-2008, menunjukkan adanya penumpukan sejumlah obat, obat tidak diresepkan tinggi dan stock out tinggi. Hal ini dapat diduga bahwa ketersediaan obat di RSUD  H. Boejasin  kurang  baik.  Tujuan  penelitian  adalah  untuk  melakukan evaluasi sistem pengadaan obat terhadap ketersediaan obat di RSUD H Boejasin. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, kualitatif didukung analisis data sekunder dan observasi gudang penyimpanan obat dan IFRS. Subjek penelitian terdiri dari kelompok pengadaan dan kelompok pengguna.  Hasil  penelitian  menunjukkan bahwa  proses  pengadaan  obat  menggunakan  dana APBD Pemerintah Kabupaten Tanah Laut di RSUD H Boejasin kurun waktu tahun 2006-2008 sudah berdasarkan Keppres No. 80 th. 2003 dengan metode pelelangan umum, pemilihan langsung dan penunjukan langsung. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa waktu pengadaan obat cukup lama (1‐3 bulan), frekuensi pengadaan obat kecil (1‐2) kali setahun, prosedur pengadaan melalui beberapa tahapan yang baku. Hal tersebut mengakibatkan, tingkat ketersediaan obat yang lebih dari  21  bulan  tinggi  (tahun 2006;  2007;  2008  nilainya  84%;84%;66%),  obat  rusak/kadaluwarsa  tinggi  (tahun 2006;2007; 2008 nilainya 0,48%; 0,80%; 1,90%), stok mati tinggi  (tahun 2006; 2007; 2008 nilainya 5,98%; 11.11%; 9.40%), stock out obat lama (1‐10 bulan) dan nilai TOR setiap tahun rendah (tahun 2006; 2007; 2008 nilainya 1,28; 0,40; 0,36). Berdasarkan hasil penelitan ini dapat simpulkan ketersediaan obat di RSUD H Boejasin dan sistem pengadaan obat menggunakan dana APBD Pemerintah Kabupaten Tanah Laut pada tahun 2006‐2008 di RSUD H Boejasin kurang baik. 
Kata kunci: sistem pengadaan obat, ketersediaan obat 
Penulis: Anna Apriyanti, Ibnu Gholib Gandjar, Satibi
Kode Jurnal: jpfarmasidd110009

Artikel Terkait :