Abstrak: Inisiasi Menyusu
Dini (IMD) merupakan
program yang dikeluarkan
oleh WHO/UNICEF pada
tahun 2007 dimana pada prinsipnya bukan ibu yang menyusui bayi, tetapi
bayi yang harus aktif menemukan sendiri puting susu ibu serta melakukan kontak
kulit ibu dengan kulit bayi segera setelah lahir selama paling sedikit
satu jam. Untuk dapat
membantu ibu mempraktekkan IMD, suami
harus memberikan suatu tindakan
dukungan tertentu yang sangat spesifik dalam periode waktu yang sangat singkat.
IMD adalah memberikan sesegera
mungkin air susu
ibu (ASI) kepada
bayi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian retrospektif
dengan menggunakan rancangan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total
sampling atau sampel jenuh sejumlah 30 suami ibu nifas yang bersalin pada
bulan Feruari – Maret 2010
di BPS Ny.
Ida Purwanto, Semarang. Hasil penelitian
ini diperoleh sejumlah
responden dengan persentase
mendukung sebesar 60,0% dan
tidak mendukung sebesar 40,0%. Sedangkan
pada variabel pelaksanaan inisiasi menyusui dini diperoleh responden yang berhasil
sebesar 56,7% dan yang tidak
berhasil sebesar 47,3%. Berdasarkan
hasil uji dalam penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa ada hubungan
yang signifikan antara dukungan suami
dengan pelaksanaan inisiasi menyusui
dini ibu post partum
di BPS Ny.
Ida Purwanto Semarang. Saran ditujukan
kepada masyarakat khususnya para suami agar memberikan dukungan kepada ibu
(sang istri) dalam proses menyusui
dengan meningkatkan pengetahuan tentang hal-hal yang berhubungan dengan pemberian ASI
termasuk IMD sehingga keberhasilan IMD dapat lebih tercapai.
Kata kunci: Dukungan Suami,
Inisiasi Menyusui Dini
Penulis: Devi Nanda Suryani,
Sri Mularsih
Kode Jurnal: jpkebidanandd110025
Artikel Terkait :