Abstrak: Kajian manajemen
sangat lekat dengan penggunaan istilah integritas, terutama dalam konteks
perilaku organisasi dan kepemimpinan. Meski demikian, banyak konseptualisasi
istilah tersebut yang multitafsir dan bahkan rancu
sebagai akibat penitikberatan pada
perilaku atau karakter
tertentu, termasuk kejujuran.
Pada kenyataannya hal-hal tersebut berbeda dan tak dapat disamakan. Berbicara
tentang integritas berarti berbicara tentang konsistensi antara dua hal, yaitu
pikiran dan tindakan, dalam bentuk pengambilan
keputusan. Pengambilan keputusan
etis melibatkan proses
penalaran etis yang
di dalamnya mengolaborasi kesadaran
moral dan kemampuan
moral kognitif seseorang
yang pada akhirnya diwujudkan di
dalam proses tindakan sebagai bentuk implementasi keputusan yang diambil. Kesulitan
analisa integritas dengan hanya menekankan perilaku etis adalah karena meski
tindakan etis yang dilakukan sama, tindakan etis itu dapat dilandasi oleh motif-motif
yang berbeda. Hal ini terkait dengan proses pengambilan keputusan etis yang di
dalamnya kemampuan moral kognitif berperan. Menggunakan pendekatan
teori perkembangan moral
kognitif, integritas harus
dimaknai sebagai loyalitas kepada
prinsip dan nilai
moral universal, dan
bukan kepada prinsip
dan nilai moral
yang dipegang pada taraf individu, organisasi, ataupun masyarakat.
Kata kunci: integritas,
konsistensi moral, motivasi etis, perilaku etis, perilaku organisasi
Penulis: Anggara Wisesa
Kode Jurnal: jpmanajemendd110019
Atau download gratis di bawah ini:
Artikel Terkait :