Koloni Lebah Madu
Koloni lebah madu yang ideal terdiri atas satu ekor lebah ratu, kurang lebih
50.000 lebah pekerja, beberapa lebah jantan, kurang lebih 6.000 telur, 10.000
larva, dan 20.000 pupa. Dalam satu koloni lebah madu terdapat lebah ratu, lebah
jantan, dan lebah pekerja (Suputa, Arminudin, 2007).
Lebah ratu adalah induk tunggal di dalam sebuah koloni, tugasnya hanya bertelur
dan telur yang dihasilkan berjumlah 1.000-1.500 butir per hari.Lebah ratu berukuran
lebih panjang dibandingkan lebah pekerja.Ratu lebah dapat mengontrol semua
lebah di dalam satu koloni dengan memproduksi feromon.Feromon tersebut membuat
lebah pekerja tidak tertarik untuk bertelur sendiri. Jika ratu lebah berhenti
memproduksi feromon dan bertelur maka telur tersebut akan menjadi calon ratu
baru. Seekor calon ratu dikawini oleh beberapa lebah jantan. Perkawinan terjadi
di udara.Lebah ratu hanya mengalami satu kali kawin selama masa hidupnya.
Lebah jantan berasal dari telur yang tidak dibuahi, baik yang diletakkan oleh
ratu maupun lebah pekerja yang ovariumnya berkembang dengan baik. Lebah jantan
hanya berperan sebagai pejantan yang bertugas mengawini lebah betina calon
ratu.Ukuran tubuhnya lebih besar dan lebih gemuk dibandingkan dengan lebah
pekerja atau ratu lebah.Lebah jantan tidak bersengat dan dapat terbang dengan
sangat cepat, sehingga mampu menangkap lebah calon ratu saat terbang. Masa
hidupnya sangat singkat.
Lebah madu yang berukuran paling kecil, tetapi jumlahnya paling banyak di
dalam sebuah koloni.Lebah pekerja adalah lebah betina yang mengalami modifikasi
pada ovipositornya, sehingga menjadi sebuah sengat, ovariumnya kecil dan pada
kondisi normal tidak memproduksi telur.Lebah pekerja bertugas memberi pakan
royal jelly pada larva yang baru menetas dari telur dan menyuapi ratu. Selain
itu mereka juga bertugas mengumpulkan polen, nektar, propolis, dan air dari
suatu tempat yang kemudian dibawa ke sarang. Lebah pekerja juga bertugas
menjaga sarang dengan senjata sengatnya.