Manfaat Jintan Hitam
Manfaat jintan hitam sangat besar. Jintan hitam umumnya digunakan di
Timur Tengah sebagai obat tradisional untuk memperbaiki berbagai kondisi
kesehatan manusia (Al-Saleh et al, 2009). Biji jintan hitam berkhasiat sebagai
obat cacing (Hutapea 1994). Sedangkan menurut Hargono (1952), biji jintan hitam
berguna sebagai pelancar air susu ibu, pencegah muntah, pencahar, dan
pengobatan pasca persalinan.
Berdasarkan berbagai penelitian yang telah dilakukan jintan hitam
memiliki banyak kegunaan. Beberapa kegunaan jintan hitam menurut El Kandi dan
Kandil (1987) adalah sebagai berikut:
- Memperkuat sistem kekebalan tubuh dari serangan virus dan bakteri. Salah satu khasiat yang telah teruji untuk sistem kekebalan tubuh adalah jintan hitam dapat meningkatkan jumlah sel limfosit dan monosit. Jintan hitam dapat meningkatkan rasio antara sel T helper dengan sel T supresor sebesar 72% yang berarti meningkatkan aktivitas fungsional sel kekebalan tubuh.
- Mempertahankan tubuh dari serangan kanker dan HIV
- Sebagai Anti Histamin dan Anti Alergi. Berdasarkan penelitian Chakravaty (1993) mengemukakan bahwa kristal nigellon merupakan agen penghambat histamin. Cara kerjanya adalah dengan menghambat proteinkinase C yang dikenal sebagai zat yang memacu pelepasan histamin. Kristal nigellon juga menurunkan pengambilan kalsium dari sel-sel penyanggah sehingga dapat menghambat pelepasan histamin.
- Meningkatkan laktasi, meningkatan metabolisme, memperlancar pencernaan, memperlancar peredaran darah, menurunkan tekanan darah, menurunkan tingkat gula darah, menstimulasi periode menstruasi, meningkatkan jumlah sperma. Jintan hitam juga dapat menghilangkan cacing dan parasit dalam usus, meredakan bronkhitis dan batuk, menurunkan demam, menenangkan jaringan syaraf, mendorong pertumbuhan rambut, mencegah kerontokan rambut, dan mencegah pengeriputan dan iritasi kulit (El Tahir dan Ashour 1993).
Saat ini telah tersedia berbagai produk olahan dari jinten hitam, antara
lain dalam bentuk minyak maupun kapsul. Masyarakat di daerah Pakistan dan
Bangladesh secara tradisional menggunakan jintan hitam untuk membantu mengatasi
muntah-muntah, diare, dan sakit perut karena adanya gas dalam perut (kembung).
Selain itu juga digunakan untuk membantu mengatasi keadaan yang tidak enak
akibat obat pencahar. ‘Habbatussauda’ mengandung minyak atsiri dan volatil yang
telah diketahui manfaatnya untuk memperbaiki pencernaan. Secara tradisional
minyak atsiri digunakan untuk obat diare, beberapa penelitian yang membuktikan
minyak volatile lebih ampuh membunuh strain bakteri Vibrio cholera dan
Escherichia coli dibandingkan dengan antibiotik seperti Ampicillin dan
Tetracyclin (Abidin 2006).
Komponen alkaloid dalam jintan hitam yaitu nigelline yang menyebabkan rasa
pahit berfungsi menurunkan demam, membersihkan dan mengeringkan pengeluaran
ekskresi, menguatkan jaringan, mencegah iritasi kulit, meningkatkan nafsu makan
dan metabolisme, membantu masalah pencernaan dan mengurangi kelebihan asam (El
Tahir dan Ashour 1993).
Hasil penelitian pada Cancer and Immuno Biological Laboratory (Anonim 2004)
mengemukakan jintan hitam menstimulasi sumsum tulang dan sel imun, produksi
interferon (berupa protein berjenis glikoprotein), melindungi sel normal dan
perusakan sel oleh virus, menghancurkan sel tumor dan meningkatkan jumlah antibodi
yang diproduksi sel-B. Jintan hitam juga baik dikonsumsi oleh orang yang sehat
karena jintan hitam mengikat radikal bebas dan menghilangkannya. Selain itu,
jinten hitam mengandung beta-carotene yang dikenal dapat menghancurkan sel
karsinogenik.