Nasihat Bijak untuk Anak, Kunci Membangun Kesehatan Mentalnya
Nasihat bijak untuk anak, adalah sebuah kunci membangun
kesehatan mentalnya. Nasehat yang bijak akan menjadi referensi bagi anak
kedepan bagaimana dia harus berbuat dalam menghadapi problema-problema
kehidupan.
Berikut kutipan sebuah ilustrasi cerita, silahkan di simak…:
===================================================================
Pada suatu hari, di sebuah sekolah menengah. Saat jam istirahat, ada
perkelahian antara dua murid laki-laki di kelas. Kerumunan murid pun berakhir
saat seorang guru datang menengahi dan melerai mereka. Tidak lama kemudian,
saat pelajaran berikutnya akan dimulai, Kepala Sekolah sekolah masuk ke kelas
tersebut dan langsung menyampaikan maksud kedatangannya.
"Andika, kamu nanti datang kantor Bapak, jam 3 sore."Seisi
kelas terdiam sedangkan murid yang dimaksud seketika berwajah pucat pasi.
"Baik Pak," ia menjawab lemah. Habis aku! Pasti akan dimarahi
dan dikenai sanksi gara-gara perkelahian tadi, begitu pikir Andika.
Tepat pukul 3 sore, Andika telah ada di depan kantor dan mengetuk pintu
ruangan kepala sekolah. Jantungnya berdegup keras dan tubuhnya serasa lunglai.
"Masuk!" terdengar suara dari dalam. Andika pun masuk. Dengan
takut-takut, ia berdiri dekat meja kepala sekolah, sambil menundukkan kepalanya
dalam-dalam.
"Duduklah Andika. Kamu tentu sudah bisa menebak, kenapa Bapak
memanggilmu kan? Tentu berkaitan dengan perkelahianmu tadi," kata kepala
sekolah yang diikuti anggukan kepala Andika.
Lanjutnya, "Andika telah melanggar peraturan tentang tidak boleh
berkelahi di dalam lingkungan sekolah, apalagi di kelas. Tetapiada beberapa hal
yang ingin bapak sampaikan berkaitan dengan kasusmu ini. Pertama, bapak senang
kamu datang tepat waktu, itu menunjukkan kamu adalah anak yang disiplin."
Beliau membuka laci mejanya, mengambil sebuah permen, dan meletakkannya di
meja.
"Kedua, bapak menghargai kedatanganmu saat ini. Artinya kamu
menghargai bapak sebagai guru dan kepala sekolahmu. Kamu adalah anak yang
berjiwa besar dan siap bertanggung jawab. Betul begitu Andika?' Kembali Andika
mengiyakan dalam diam. Beliau mengambil permen dan meletakkannya lagi di meja.
"Bapak sudah berbicara dengan guru yang melerai perkelahian dan
mendengar dari beberapa temanmu. Kamu berkelahi dengan Rudi karena membela
teman perempuan yang dilecehkan olehnya. Benar begitu? Bapak salut. Ini
pertanda kamu adalah seorang gentleman, laki-laki sejati. Tapi ingat: berkelahi
bukanlah pilihan untuk menyelesaikan masalah. Andika harus lebih bijak dan
jelas, bukan dengan berkelahi seperti tadi." Kepala sekolah meletakkan
sebuah permen lagi di atas meja.
"Nah yang terakhir, karakter positif yang telah Andika tunjukkan
hari ini harus dipertahankan dan dikembangkan di masa depan. Bapak yakin kamu
akan berubah dan akan maju di kemudian hari. Belajar lebih baik Andika,
oke?" Sambil tersenyum, beliau menambahkan satu buah permen lagi di meja
dan menyodorkan permen-permen tersebut ke arah Andika. "Ambillah hadiah
dan kenang-kenangan dari Bapak ini!"
Andika yang awalnya ketakutan akan mendapat hukuman, dan tidak menyangka
justru mendapat "penghargaan" dari kepala sekolahnya, mengangguk
mantap. "Terima kasih Pak. Saya sangat terkejut. Bapak tidak menghukum
saya bahkanmemuji dan menghargai saya. Saya berjanji, pasti berubah dan akan
lebih rajin belajar untuk masa depan saya sendiri."
===================================================================
Betapa pentingnya nilai budi pekerti ditanamkan kepada
anak-anak sejak dini. Kita tahu, mereka kadang melakukan kesalahan tetapi kalau
cara kita sekadar keras dengan hanya menghukum tanpa diberi pengertian yang
baik, tentu akan melahirkan ketidaksehatan perkembangan mental. Antara lain,
bisa menimbulkan sakit hati, dendam, kebencian,depresi, putus asa, dan
sifat-sifar negatif lainnya.
Akan tetapi bila kita mampu memberikan pengertian
sekaligus menanamkan budi pekerti yang baik, sekalipun ada hukuman, tetap
nilainya akan berbeda. Harga diri dan kepercayaan diri anak-anak tetap terjaga
dan sangat positif dalam pertumbuhan di kehidupan mereka selanjutnya.