Pengaruh Budaya Dalam Perkembangan Antropologi
Pengaruh budaya dalam perkembangan antropologi. Agar
dapat dikatakan sebagai suatu kebudayaan, kebiasaan-kebiasaan seorang individu
harus dimiliki bersama oleh suatu kelompok manusia. Para ahli Antropologi
membatasi diri untuk berpendapat suatu kelompok mempunyai kebudayaan jika para
warganya memiliki secara bersama sejumlah pola-pola berpikir dan berkelakuan
yang sama yang didapat melalui proses belajar.
Suatu kebudayaan dapat dirumuskan sebagai seperangkat
kepercayaan, nilai-nilai dan cara berlaku atau kebiasaan yang dipelajari dan
yang dimiliki bersama oleh para warga dari suatu kelompok masyarakat.
Pengertian masyarakat sendiri dalam Antropologi adalah sekelompok orang yang
tinggal di suatu wilayah dan yang memakai suatu bahasa yang biasanya tidak
dimengerti oleh penduduk tetangganya.
Dalam setiap masyarakat, oleh para anggotanya
dikembangkan sejumlah pola-pola budaya yang ideal dan pola-pola ini cenderung
diperkuat dengan adanya pembatasan-pembatasan kebudayaan. Pola-pola kebudayaan
yang ideal itu memuat hal-hal yang oleh sebagian besar dari masyarakat tersebut
diakui sebagai kewajiban yang harus dilakukan dalam keadaan-keadaan tertentu.
Pola-pola inilah yang sering disebut dengan norma-norma, Walaupun kita semua
tahu bahwa tidak semua orang dalam kebudayaannya selalu berbuat seperti apa
yang telah mereka patokkan bersama sebagai hal yang ideal tersebut.
Sebab bila para warga masyarakat selalu mematuhi dan
mengikuti norma-norma yang ada pada masyarakatnya maka tidak akan ada apa yang
disebut dengan pembatasan-pembatasan
kebudayaan. Sebagian dari pola-pola yang ideal tersebut dalam kenyataannya
berbeda dengan perilaku sebenarnya karena pola-pola tersebut telah
dikesampingkan oleh cara-cara yang dibiasakan oleh masyarakat.