Pengaruh Kedewasaan terhadap Isi Sel, dan Fraksi Serat Rumput Signal (Brachiaria decumbens) yang Ditanam di bawah Naungan Perkebunan Pisang
Abstrak: Sistem integrasi
ternak-tanaman yang memungkinkan untuk dikembangkan di Jawa Barat adalah
intergrasi ternak domba dengan perkebunan pisang rakyat, dimana lahan diantara
tanaman pisang dapat ditanami hijuan pakan, dan limbah tanaman pisang dapat
digunakan untuk sumber hijauan. Beberapa rumput pakan ternak dapat hidup dengan
baik beradaptasi dengan baik dengan lingkungan tersebut. Tujuan dari penelitian
ini untuk mengetahui pengaruh kedewasaan terhadap kandungan isi sel dan fraksi
serat rumput signal yang ditanam di bawah naungan perkebunan pisang.
Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan empat
macam perlakuan. Perlakuan yang diberikan adalah waktu pemanenan, yaitu 30
hari, 40 hari, 50 hari, dan 60 hari setelah penyeragaman. Kandungan isi sel dan
NDF, ADF, dan ADL diukur dengan metode analisis Van Soest, sedangkan untuk
kandungan selulosa dan hemiselulosa menggunakan metode Van Soest dan Robertson.
Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis varian. Perbedaan diantara
perlakuan dibandingkan dengan menggunakan Uji Jarak Berganda Duncan.
Hasil: Kandungan isi sel hijauan rumput signal menurun sejalan dengan
meningkatnya tingkat kedewasaan, dan kandungan fraksi serat meningkat dengan
meningkatnya tingkat kedewasaan tanaman. Kualitas terbaik rumput signal yang
ditanam dibawah naungan perkebunan pisang ditunjukkan oleh hijauan yang dipanen
pada umur 30 hari setelah penyeraman. Waktu pemanenan masih dapat dilakukan
sampai tanaman berumur 40 hari setelah penyeragaman.
Kata kunci: fraksi serat,
rumput signal, perkebunan pisang, kedewasaan
Penulis: Mansyur, N.P.
Indrani, Tidi Dhalika, dan Ana R. Tarmidi
Kode Jurnal: jppertaniandd080002