PENGARUH SUHU STERILISASI TERHADAP PENYERAPAN LARUTAN D-MANITOL SEDIAAN PARENTERAL DENGAN PENGEMAS PLASTIK LOW DENSITY POLYETHILENE

ABSTRAK: Plastik dapat menimbulkan masalah, terutama dalam sediaan parenteral. Kerugian utama penggunaan pengemas plastik adalah plastik mempunyai kemampuan untuk menyerap banyak komponen dalam larutan sediaan. Selanjutnya dapat mengakibatkan berkurangnya kadar obat yang berpengaruh pada kemanjuran obat tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu sterilisasi autoklaf dan bahan pengemas plastik  Low Density Polyethilene (LDPE) terhadap penurunan kadar larutan D-Manitol sediaan parenteral (Injeksi D-Manitol). Di samping itu bertujuan untuk mencari suhu sterilisasi yang paling aman dan efektif. Penelitian meliputi pembuatan larutan D-Manitol 20% kemudian dilakukan penetapan kadar awal. Larutan dibagi menjadi dua kelompok untuk kontrol (tanpa plastik LDPE) dan sampel (dengan penambahan plastik LDPE), kemudian disterilisasi pada tiga paket suhu (100°C, 102°C, 105°C). Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa perlakuan sterilisasi dengan autoklaf menggunakan variasi suhu pada larutan D-manitol tanpa penambahan plastik dan dengan penambahan plastik menyebabkan terjadinya penurunan kadar D-Manitol. Besarnya penurunan kadar D-Manitol tidak lebih dari 5%, sehingga masih dapat diterima berdasarkan Farmakope Indonesia IV. Suhu sterilisasi 100°C selama 45 menit merupakan kondisi sterilisasi yang paling efektif dan aman.
Kata kunci: plastik LDPE, D-manitol, suhu sterilisasi, absorpsi
Penulis: Endang Lukitaningsih, Mufrod, dan Tomy Bustomi
Kode Jurnal: jpfarmasidd070035

Artikel Terkait :