PENGERTIAN AGAMA MENURUT PARA AHLI
Terdapat beberapa pengertian agama menurut para ahli. Agama
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem yang mengatur tata keimanan
(kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah
yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya.
Kata "agama" berasal dari bahasa Sanskerta, āgama
yang berarti "tradisi" atau "A" berarti tidak;
"GAMA" berarti kacau. Sehingga agama berarti tidak kacau. Dapat juga
diartikan suatu peraturan yang bertujuan untuk mencapai kehidupan manusia ke
arah dan tujuan tertentu. Dilihat dari sudut pandang kebudayaan, agama dapat
berarti sebagai hasil dari suatu kebudayaan, dengan kata lain agama diciptakan
oleh manusia dengan akal budinya serta dengan adanya kemajuan dan perkembangan
budaya tersebut serta peradabanya. Bentuk penyembahan Tuhan terhadap umatnya
seperti pujian, tarian, mantra, nyanyian dan yang lainya, itu termasuk unsur
kebudayaan. . Sedangkan kata lain untuk menyatakan konsep ini adalah religi
yang berasal dari bahasa Latin religio dan berakar pada kata kerja re-ligare
yang berarti "mengikat kembali". Maksudnya dengan berreligi,
seseorang mengikat dirinya kepada Tuhan.
Émile Durkheim mengatakan bahwa agama adalah suatu sistem
yang terpadu yang terdiri atas kepercayaan dan praktik yang berhubungan dengan hal
yang suci. Kita sebagai umat beragama semaksimal mungkin berusaha untuk terus
meningkatkan keimanan kita melalui rutinitas beribadah, mencapai rohani yang
sempurna kesuciannya.
Sedangkan menurut Bahrun Rangkuti, seorang muslim cendekiawan
sekaligus seorang linguis, mengatakan bahwa definisi dan pengertian agama
berasal dari bahasa Sansekerta; a-ga-ma. A (panjang) artinya adalah cara,
jalan, The Way, dan gama adalah bahasa Indo Germania; bahasa Inggris Togo
artinya jalan, cara-cara berjalan, cara-cara sampai kepada keridhaan kepada
Tuhan.
Selain definisi dan pengertian agama berasal dari bahasa
Sansekerta, agama dalam bahasa Latin disebut Religion, dalam bahasa-bahasa
barat sekarang bisa disebut Religion dan Religious, dan dalam bahasa Arab
disebut Din.
Harun Nasution mengatakan bahwa agama dilihat dari sudut
muatan atau isi yang terkandung di dalamnya merupakan suatu kumpulan tentang
tata cara mengabdi kepada Tuhan yang terhimpun dalam suatu kitab, selain itu
beliau mengatakan bahwa agama merupakan suatu ikatan yang harus dipegang dan
dipatuhi.
Tajdab,dkk (1994) menyatakan bahwa agama berasala dari kata
a, berate tidak dan gama, berarti kacau, kocar-kacir. Jadi, agama artinya tidak
kacau, tidak kocar-kacir, dan/atau teratur. Maka, istilah agama merupakan suatu
kepercayaan yang mendatangkan kehidupan yang teratur dan tidak kacau serta
mendatangkan kesejahteraan dan keselamatan hidup manusia. Jadi, agama adalah
jalan hidup yang harus ditempuh oleh manusia dalam kehidupannya di dunia ini
supaya lebih teratur dan mendatangkan kesejahteraan dan keselamatan.
Setelah agama Nasrani masuk ke Indonesia, muncul istilah baru
yang diidentikkan dengam istilah agama, yaitu “religion” (bhs Inggris) yang
berasal dari bahasa Latin yaitu dari kata “relegere” yang artinya berpegang
kepada norma-norma. Dalam bahasa
Indonesia kata religion dikenal dengan sebutan “religi” dibaca reliji. Istilah
ini erat kaitannya dengan sistem dan ruang lingkup agama Nasrani yang
menunjukkan hubungan tetap antara manusia dengan Tuhan saja. Dalam Islam kata
agama merupakan arti dari kata “ad- diin” yang berarti pengaturan hubungan
manusia dengan Tuhan (vertikal) dan hubungan manusia dengan manusia, termasuk
dengan dirinya sendiri dan alam lingkungan hidupnya (horisontal).
Menurut A.M. saefuddin (1987), menyatakan
bahwa agama merupakan kebutuhan manusia yang paling esensial yang besifat
universal. Karena itu, agama merupakan kesadaran spiritual yang di dalamnya ada
satu kenyataan di luar kenyataan yang namfak ini, yaitu bahwa manusia selalu
mengharap belas kasihan-Nya, bimbingan-Nya, serta belaian-Nya, yang secara
ontologis tidak bisa diingkari, walaupun oleh manusia yang mengingkari agama
(komunis) sekalipun.
Menurut Sutan Takdir Alisyahbana (1992),
agama adalah suatu system kelakuan dan perhubungan manusia yang pokok pada
perhubungan manusia dengan rahasia kekuasaan dan kegaiban yang tiada terhingga
luasnya, dan dengan demikian member arti kepada hidupnya dan kepada alam
semesta yang mengelilinginya.
Menurut Sidi Gazalba (1975), menyatakan
bahwa religi (agama) adalah kecendrungan rohani manusia, yang berhubungan
dengan alam semesta, nilai yang meliputi segalanya, makna yang terakhir,
hakekat dari semuanya itu.
Dari
ketiga pendapat tersebut, kalau diteliti lebih mendalam, memiliki titik
persamaan. Semua menyakini bahwa agama merupakan:
- Kebutuhan manusia yang paling esensial.
- Adanya kesadaran di luar diri manusia yang tidak dapat dijangkau olehnya.
- Adanya kesabaran dalam diri manusia, bahwa ada sesuatu yang dapat membimbing, mengarahkan, dan mengasihi di luar jangkauannya.