PENGERTIAN ASIMILASI SOSIAL
Ada beberapa
pengertian asimilasi sosial. Pengertian asimilasi adalah pembauran dua kebudayaan
yang disertai dengan hilangnya ciri khas kebudayaan asli sehingga membentuk
kebudayaan baru. Suatu asimilasi ditandai oleh usaha-usaha mengurangi perbedaan
antara orang
atau kelompok. Untuk mengurangi perbedaan itu, asimilasi meliputi usaha-usaha
mempererat kesatuan tindakan, sikap, dan perasaan dengan memperhatikan
kepentingan serta tujuan bersama.
Secara matematis proses asimilasi dapat
ditulis : Aa + Bb + Cc = Dd yang berarti bahwa kelompok etnik A, B, dan C
karena faktor-faktor pendorong asimilasi terpenuhi, mengalami peleburan
unsur-unsur kebudayaan kelompok etnik a + b + c menghasilkan kebudayaan baru d,
yang sebelumnya tidak ada dalam kebudayaan A, B, maupun D. Bila kedua kelompok masyarakat telah mengadakan asimilasi, batas
antara kedua kelompok masyarakat itu dapat hilang
dan keduanya berbaur menjadi satu kelompok. Misalnya, orang Jawa yang
bertransmigrasi ke Papua akan berasimilasi dengan penduduk setempat sehingga batas-batas antara
kelompok masyarakat tidak begitu jelas lagi terlihat
satu dengan lainnya. Banyak di antara mereka yang menikah dengan
penduduk setempat.
Faktor-faktor
umum yang mendorong atau mempermudah terjadinya asimilasi antara lain:
- Toleransi di antara sesama kelompok yang berbeda kebudayaan
- Kesempatan yang sama dalam bidang ekonomi
- Kesediaan menghormati dan menghargai orang asing dan kebudayaan yang dibawanya.
- Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat
- Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan universal
- Perkawinan antara kelompok yang berbeda budaya
- Mempunyai musuh yang sama dan meyakini kekuatan masing-masing untuk menghadapi musuh tersebut.
Adapun
faktor-faktor yang dapat menjadi penghalang terjadinya asimilasi adalah seperti berikut:
- Terisolasi kehidupan suatu golongan tertentu dalam masyarakat
- Kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan yang dihadapi.
- Adanya perasaan takut terhadap kekuatan suatu kebudayaan yang dihadapi.
- Perasaan bahwa suatu kebudayaan golongan atau kelompok tertentu lebih tinggi dibandingkan dengan kebudayaan golongan atau kelompoknya.
- Dalam batas-batas tertentu, perbedaan warna kulit atau perbedaan ciri-ciri fisik.
- Adanya suatu perasaan yang kuat sekali bahwa individu terikat pada kelompok dan kebudayaan kelompok yang bersangkutan (in-group feeling).
- Apabila golongan minoritas mengalami gangguan-gangguan dari golongan yang berkuasa.
- Munculnya perbedaan kepentingan yang kemudian ditambah dengan pertentangan-pertentangan pribadi.
Contoh
sederhana asimilasi:
A adalah orang Indonesia yang menyukai tarian
Bali. Ia berteman baik dengan B yang merupakan orang Amerika Latin dan bisa
tarian tradisionalnya Amerika Latin (Tango). Karena keduanya terus menerus
berinteraksi, maka terjadilah percampuran budaya yang menghasilkan budaya baru.
Maksudnya.. si A akhirnya punya tarian baru yang merupakan hasil penyatuan
tarian Bali dan tarian Tango, tetapi tarian barunya ngga mirip sama tarian Bali
atau tarian Tango.