Abstrak: Penelitian ini
mengkaji kompetensi inti Kabupaten Tangerang dalam rangka pengembangan daerah. Metode
yang digunakan adalah Analythic Hierarchy Process (AHP) untuk mengidentifikasi
kompetensi inti daerah. Pengumpulan
data dilakukan melalui
kuesioner yang ditujukan
kepada para ahli
yang relevan dengan Kabupaten Tangerang serta melalui Focus Group
Discussion (FGD) untuk mendapat masukan bagi strategi pengembangan Kabupaten
Tangerang. Metode Interpretive Structural Modeling (ISM) digunakan untuk
pembuatan stategi tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi inti Kabupaten
Tangerang adalah terkait
industri tekstil dan
produk tekstil. Sedangkan
strategi pengembanganya
dilakukan berdasarkan 3
tahap yaitu tahap
awal (early stage)
melalui dukungan kebijakan pemerintah
dan dukungan infrastruktur
serta finansial; tahap
utama (main stage)
melalui restrukturisasi permesinan dan pengembangan sumber daya manusia;
tahap akhir (final stage) melalui peningkatan produktivitas dan penguatan
kluster industri.
Kata kunci: kompetensi inti,
Analythic Hierarchy Process (AHP), Interpretive Structural Modeling (ISM), industri
tekstil dan produk tekstil, kabupaten Tangerang.
Penulis: Rahmat Nurcahyo, T.
Yuri Maemunsyah Z, Erlinda Muslim, Saparudin
Kode Jurnal: jpmanajemendd110010
Atau download gratis di bawah ini:
Artikel Terkait :